Denpasar (ANTARA News) - Petinju Kota Denpasar, Bali, sukses menyabet medali emas dan perak dalam kejuaraan nasional (Kejurnas) tinju di Bandarlampung yang dilangsungkan pada Selasa (11/12).
Pelatih Tinju dari Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Denpasar Yulianus Leo Bunga di Denpasar, Rabu malam, mengatakan dari enam petinju yang naik ring di Kejurnas tinju di Bandarlampung, empat petinju diantaranya pulang membawa medali.
"Hasil Kejurnas di Bandarlampung, anak-anak (petinju) dapat dua medali emas, satu perak dan satu keping perunggu. Hasil ini sangat bagus, dan saya sebagai pelatih sangat puas. Anak-anak sudah bermain sangat maksimal dan sesuai arahan," kata Yulianus Leo yang akrab disapa Om Yul.
Menurut Om Yul, ada beberapa yang perlu diperbaiki lagi, terutama untuk petinju Krispinus yang turun di kelas layang Ringan 46 kilogram dan Goris di kelas welter ringan 64 kilogram.
"Semua main bagus dan sudah maksimal. Hanya Goris dan Ipin pada ronde ketiga kurang gencar. Mereka berdua menghujani lawan dengan pukulan di awal, tapi di akhir ronde agak kendor," ujarnya.
Menurut dia, justru di akhir ronde biasanya hakim lebih mengamati pukulan dari masing-masing petinju untuk menentukan pemenang.
Dari empat medali yang dibawa pulang, Kornelis Kwangu Langu meraih medali emas di kelas 49 kg, emas lagi satu dibawa pulang oleh Julio Bria yang turun di kelas 56 kg. Sedangkan medali perak disabet Krispinus di kelas 46 kg dan medali perunggu diraih petinju Gregorius yang turun di kelas 64 kg.
Dari perolehan medali dalam Kejurnas di Bandarlampung yang diikuti 27 provinsi di Indonesia, Bali berada di posisi keempat.
Setelah sukses berlaga di kejuaraan di China sebelumnya ditambah dengan hasil yang didapat dari kejurnas ini, Ketua Umum Pengurus Daerah Pertina Kota Denpasar Made Muliawan Arya yang akrab disapa De Gadjah mengaku sangat bangga akan raihan petinjunya.
"Dari saat berlaga di China hingga kejurnas di Bandarlampung, karena ketekunan dan latihan yang disiplin dari para petinju. Kami semua wajib berbangga dengan usaha maksimal para petinju kita. Dua medali emas, satu perak serta satu perunggu adalah buah kerja keras mereka selama latihan," kata De Gadjah.
Lebih lanjut De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini mengatakan yang lebih membanggakan lagi, dari enam petinju yang diboyong pada Kejurnas di Bandarlampung, Kornelis terpilih sebagai petinju terbaik putra.
Dari jalannya pertandingan, kata De Gadjah, ada sedikit kekecewaan saat laga Krispinus di atas ring. Penilaian hakim terkesan sangat berpihak pada lawan.
Karena kenyataan dalam setiap ronde, Krispinus lebih menguasai dan banyak melayangkan pukulan ke lawan. Bahkan, lawan sempat mendapat hitungan dari wasit.
"Secara kasat mata saya melihat Krispinus menang mutlak,bahkan lawannya sempat kedodoran dan dihitung wasit pada ronde ketiga. Tapi yang buat kami kecewa, penilaian akhir justru memenangkan lawan Krispinus. Saya harap kekecewaan ini tidak membuat larut, karena kita harus menatap dan memantapkan laga berikutnya lagi," katanya.
Baca juga: Tiga petinju Denpasar siap tarung di Kejurnas Senior Bandarlampung
Baca juga: MBSS ajang pencarian bibit petinju baru Indonesia
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018