Jakarta (ANTARA News) - Irjen TNI Angkatan Udara (AU), Marsekal Madya Eko Edi Santoso, memimpin upacara pemakaman pilot Arief Mulyadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa. "Selamat jalan kawan," kata Eko Edi Santoso sambil terisak menahan haru melepas kepergian rekan satu angkatannya di Akademi Angkatan Udara tahun 1974 itu. Mewakili keluarga, Eko meminta kepada pelayat yang hadir agar almarhum diberikan maaf dan keikhlasan bila semasa hidup berbuat salah. Sementara itu, istri almarhum, Ny. Lies Farikha, didampingi oleh ketiga putranya, yakni Agung Bayu Hanggono, Windi Hapsari Jatu Pratiwi dan Dimas Bayu Prakoso, tampak tegar dan tabah melepas kepergian kepala keluarga mereka. Di sebelah Ny. Lies Farikha juga hadir ibunda Arief Mulyadi, Ny. Yusuf Sutikno, yang datang dari Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pemakaman jenazah Arief Mulyadi dihadiri oleh rekan dan sejawat di TNI AU antara lain Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Wresniwiro yang mewakili Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Herman Prayitno, Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Boy Syahril Qamar, serta Komandan Sesko TNI Marsekal Madya TNI M. Basri Sidehabi. Sidehabi yang juga rekan satu angkatan Arief di Akademi Angkatan Udara 1974 mengenang almarhum sebagai pilot yang handal dan berdedikasi tinggi. "Dia itu pilot yang berdisiplin, baik hati dengan teman dan mudah bergaul," kata jenderal berbintang tiga itu. Arief Mulyadi yang terakhir berpangkat Letkol mengundurkan diri dari dinas kemiliteran pada tahun 1980 dan mulai berkarir sebagai pilot komersial pada Maskapai Mandala dan Star Air sebelum menjadi pilot maskapai Orient Thai Airlines Thailand atau yang lebih dikenal One-Two-Go maskapai. Arief yang lahir di Klaten, Jawa Tengah pada 30 April 1950 merupakan anak pertama dari tujuh saudara Yuso Sutikno dan Dariyem, Ia pernah mendapatkan penghargaan militer berupa Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun, pengharggan Operasi Seroja, dan Satya Kencana Dwija Sistha. Pesawat Pesawat MD-82 milik Maskapai One-Two-Go yang dipiloti Arief Mulyadi, jatuh saat hendak mendarat di Bandara Phuket, Minggu setelah terbang dari Bangkok, ibukota Thailand. Sebanyak 89 orang penumpang dan kru pesawat itu tewas. Para saksi mata, seperti dikutip kantor-kantor berita asing menyebutkan bahwa saat mendarat pesawat mengalami kesulitan akibat cuaca buruk ditandai hujan deras serta sambaran petir. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007