Palembang (ANTARA News) - Light Rail Transif atau kereta layang ringan Palembang yang dibangun beberapa tahun lalu itu bertujuan untuk dijadikan angkutan massal karena Sumatera Selatan akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Alasan dibangunnya sarana transpormasi massal itu karena akan digunakan bagi peserta pesta olahraga internasional 2018.

Selain itu Kota Palembang sekarang ini sudah sering mengalami kemacetan apalagi saat jam sibuk atau waktu pulang pergi pegawai ke kantor.

Oleh karena itu, di Palembang dibangun jalur LRT dengan pendanaan dari Pemerintah Pusat.

Pembangunan jalur kereta api ringan dari Bandara Internasional menuju kawasaan olahraga Jakabaring Palemang dengan panjang sekitar 22,5 kilometer itu terus dikebut supaya dapat digunakan pada pesta olahraga akbar mendatang.

Itu menjadi kenyataan karena pada pesta olahraga yang diikuti 45 negara itu kereta listrik tersebut sudah dapat digunakan bagi peserta pesta olahraga akbar lalu.

Namun, setelah Asian Games atau setelah pesta olahraga internasional berakhir kereta listrik tersebut harus tetap beroperasi dan dijadikan angkutan massal bagi masyarakat.

Sehubungan itu pemerintah dan instansi terkait lainnya terus mensosialisasikan supaya kereta yang rel berada di atas tersebut semakin dinikmati masyarakat.

Bukan itu saja, juga pelayanan dan fasilitas yang ada terus dibenahi sehingga penumpang merasa nyaman dalam menggunakan angkutan massal tersebut, juga perbaikan pelayanan antara lain jam operasional supaya dapat dilaksanakan hingga malam hari.

Begitu juga dengan stasiun pemberhentian untuk naik turun penumpang terus dioptimalkan sehingga kereta listrik tersebut semakin nyaman diminati.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sumsel Akhmad Najib beberapa waktu lalu pernah mengatakan, saat ini kereta api ringan tersebut sudah menjadi sarana transportasi wisata bagi masyarakat.

Hal ini karena dengan menggunakan kereta tersebut penumpang dapat menikmati keindahan kota Palembang, ujar dia.

Masyarakat dapat melihat jembatan Ampera, Sungai Musi, Benteng Kuto Besak, Pasar Cinde dan Masjid Agung Palembang karena jalurnya melalui objek wisata andalan Palembang tersebut.

Oleh karena itu sekarang ini kereta itu banyak diminati saat waktu libur seperti Sabtu dan Minggu.

Namun, untuk memacu agar kereta tersebut terus diminati masyarakat Pemerintah Provinsi Sumsel dan instansi terkait lainnya terus melakukan sosialisasi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan kunjungan kerja ke Palembang beberapa waktu lalu minta Dinas Perhubungan dan PT KAI untuk mengatur kembali jadwal dan kecepatan kereta api ringan tersebut.

Apalagi setelah ditambah "trainset" sehingga dapat meningkatkan kecepatan, masa tempuh yang lebih pendek dan kapasitas lebih banyak.

Selain itu, Dishub diminta mengatur kembali operasional LRT dan operasional angkutan pengumpang atau feeder yang sudah ada.

Menhub juga minta kepada Kadishub untuk melihat kenderaan pengumpan (feeder) itu secara lebih maksimal dan mengurangi kompetisi angkutan lain yang sejajar dengan kereta listrik tersebut.

Yang jelas, perlu dilakukan pengaturan bagaimana LRT ini menjadi suatu angkutan utama yang menghubungkan Bandara sampai ke Jakabaring, sedangkan angkutan umum yang lain jadi feeder.

Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru juga mengajak masyarakat untuk menggunakan kereta listrik tersebut dengan terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan warga.

Gubernur mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menggunakan transportasi kereta layang ringan atau Light Rail Transit terutama saat berpergian ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Apalagi sekarang ini operasional kereta layang ringan itu rutin setiap hari sehingga itu perlu dimanfaatkan, kata gubernur.

Dia mengatakan, bila ingin berpergian keluar provinsi menggunakan pesawat udara maka kereta listrik itu dapat digunakan sebagai transportasi menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Jadi masyarakat dapat memanfaatkan sarana transportasi massal itu bila berpergian terutama menuju Bandara, ujar dia.

Gubernur juga meminta kepada para petugas khususnya di Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang untuk lebih mengingatkan para pendatang agar dapat menggunakan kereta ringan tersebut.

"Secara umum kita memperkenalkan Sumsel khususnya para pendatang, bahwa di SMB II sudah ada modal tranportasi modern. Saya mohon dukungan para petugas yang berkaitan di SMB II untuk mengingatkan agar menggunakan transportasi ini," kata dia.

Menurut dia, apalagi sekarang ini masyarakat yang naik kereta tersebut belum begitu banyak oleh karenanya diberharapkan masyarakat yang datang maupun hendak pergi dapat memanfaatkan kereta tersebut.

Bukan itu saja, dengan menggunakan modal transportasi tersebut maka pendapatan daerah? akan meningkat, kata gubernur.

Selain itu gubernur juga minta petugas Bandara untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Bukan saja pelayanan terbaik tetapi keamanan Bandara harus selalu terjaga sehingga masyarakat semakin nyaman, tambah gubernur.

LRT saat ini sudah menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat karena ingin mencobanya.

Kereta api ringan tersebut memiliki 13 stasiun pemberhentian, antara lain di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Asrama Haji, Pasar Cinde, Stasiun Garuda Dempo, Palembang Ikon, dan OPI Mall Palembang.*


Baca juga: Tunarungu harapkan marka jalan di LRT Palembang

Baca juga: LRT Palembang sudah melayani 200 ribu penumpang

Baca juga: Masyarakat Palembang berwisata di hari terakhir Asian Games 2018

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018