Peringkat dunia saya memang turun tetapi tidak masalah karena masih berada di lima besar dunia dan saya menjadi satu-satunya petinju Indonesia yang masuk peringkat dunia
Kendari (ANTARA News) - Petinju nasional pemegang gelar WBO Intercontinental kelas ringan (61,2 kilogram), Daud Yordan, mengalami penurunan peringkat di WBA setelah kalah dari petinju Inggris, Anthony Ceolla, beberapa waktu lalu.
"Peringkat dunia saya memang turun tetapi tidak masalah karena masih berada di lima besar dunia dan saya menjadi satu-satunya petinju Indonesia yang masuk peringkat dunia," kata Daud Yordan ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa malam.
Ia menyebutkan, sekarang ini peringkatnya di WBA adalah empat, artinya dirinya masuk daftar peringkat keempat di kelas ringan WBA. Sebelum bertarung melawan Anthony Crolla, Daud Yordan menempati peringkat kedua sedangkan Crolla menempati peringkat keempat.
Super Champions WBA di kelas ringan dipegang petinju Ukraina Vasyl Lomachenko, sedangkan petinju Venezuela Jorge Linares menempati peringkat pertama. "Saya dan Linares sama-sama masuk daftar penantang," kata petinju dengan rekor bertarung 33 kali menang (26 di antaranya dengan KO) dan empat kali kalah.
Lima besar petinju yang masuk daftar penantang dunia kelas ringan adalah pertama ditempati Jorge Lineres (Venezuela), disusul Anthony Crolla (Inggris), ketiga Evens Pierre (Haiti), keempat Daud Yordan (Indonesia), dan kelima adalah Emiliano Marsili (Italia).
Seperti diwartakan sebelumnya, Daud Yordan akhirnya harus mengakui keunggulan Anthony Crolla pada pertarungan bertajuk "Eliminator for: WBA Super World Lightwight Championship" di Manchaster Arena, Inggris, Sabtu (10/11) waktu setempat atau Minggu (11/11) dini hari WIB.
Baca juga: Daud Yordan jalani masa istirahat jelang pertarungan melawan Crolla
Daud Yordan kalah angka 116-112 dari petinju Inggris tersebut. "Angka yang saya raih 112 sedangkan lawannya adalah 116, artinya saya kalah empat ronde dari dia (Anthony Crolla)," kata petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut.
Ketika ditanya kegiatan sekarang setlah setengah bulan menjalani pertarungan di Inggris, Daud Yordan mengatakan, dirinya mulai menjalani latihan-latihan ringan di sasananya. "Masih latihan-latihan ringan saja mas`," katanya menegaskan.
Menyinggung soal rencana ke depan untuk pertarungan berikutnya, dia mengatakan, sampai kini belum ada karena dirinya masih menjalani masa istirahat usai pertarungan itu.
"Saya masih menjalani masa istirahat akhir tahun," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut.
Daud Yordan memulai karier tinju dengan menekuni kelas bulu (57,1 kilogram) bahkan yang bersangkutan sempat merebut gelar juara IBO setelah menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Kemudian sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura pada 9 September 2012. Tetapi akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta 14 April 2013.
Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram). Debut perdana di kelas ringan yaitu mengalahkan petinju Argentina, Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Australia pada 6 Juli 2013.
Baca juga: Daud Yordan tetap semangat untuk bertinju
Baca juga: Kejar gelar juara dunia, Daud Yordan tantang Linares
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018