Jakarta (ANTARA News) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika menyakini pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi akan mempercepat usaha pemerintah dalam mendorong inklusi keuangan bagi usaha ultra mikro.

"Dengan teknologi digital, semua menjadi lebih mudah, perangkat pun semakin hari semakin pintar, keuangan inkluif menjadi lebih realistis," kata Direktur Utama BAKTI, Anang Latif, saat peluncuran uji coba ekosistem digital pembiayaan ultra mikro di Kementerian Keuangan, Selasa.

BAKTI saat ini sedang menggelar pembangunan jaringan pita lebar Palapa Ring agar seluruh wilayah di Indonesia dapat terhubung ke jaringan komunikasi dan internet cepat.

Palapa Ring terdiri dari tiga paket yakni, barat, tengah dan timur, keseluruhan paket ini dijadwlkan selesai dan dapat beroprasi pada 2019.

Di samping Palapa Ring, BAKTI juga merencanakan pemasangan satelit multifungi untuk menjangkau daerah yang tidak bisa mendapatkan akses melalui kabel jaringan sehingga seluruh wilayah di Tanah Air akan terhubung ke jaringan komunikasi.

Infrastruktur jaringan didukung dengn sistem transaksi non-tunai yang semakin populer di Indonesia diharapkan dapat mempercepat inklusi keuangan ini, kata Anang.

Banyaknya pemain dompet digital untuk pembayaran non-tunai membuat BAKTI tidak perlu membangun sistem baru, melainkan menggunakan yang sudah dikembangkan oleh perbankan maupun perusahaan rintisan yang bergerak di sektor teknologi finansial.

"Kami meyakini dengan distribusi sinyal sampai ke daerah-daerah akan mendorong perekonomian," kata Anang.

Pembiayaan kredit ultra mikro (UMI) merupakan kerja sama Kominfo, Kemenkeu dengan pelaku dompet elektronik, saat ini yang bergabung adalah TCASH, Bukalapak, GoPay dan t-money.

Target wilayah uji coba ini antara lain berada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Bantuan kredit dari pemerintah ini diberikan dalam bentuk saldo di dompet elektronik tersebut, dengan maksimal pinjaman sebesar Rp10 juta.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditemui di acara yang sama menyatakan untuk menjamin keamanan data dan transaksi, mereka menerapkan sistem "digital signature" berdasarkan algoritme untuk memastikan pengirim dan penerima merupakan orang yang berhak dalam program kredit tersebut.

Baca juga: "Fintech" diyakini ampuh perdalam inklusi keuangan Asia
Baca juga: Menkominfo: teknologi baru tingkatkan inklusi keuangan

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018