Perang dagang belum menunjukkan adanya perubahan yang positif, ketidakpastian masih membayangi
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa melanjutkan pelemahan seiring pengaruh negatif eksternal yang masih kuat.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 34,77 poin atau 0,57 persen menjadi 6.076,58. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,68 poin atau 0,58 persen menjadi 969,30.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan ketidakpastian sentimen yang beredar di global masih menjadi faktor negatif bagi pergerakan bursa saham di negara berkembang, termasuk IHSG.
"Pengaruh eksternal bagi indeks regional cukup terasa. Itu sebagai dampak dari ketidakpastian sentimen, seperti perang dagang," katanya.
Ia menambahkan pelemahan IHSG juga seiring dengan aksi investor yang cenderung menahan transaksinya seraya mengantisipasi pertemuan the Fed pada 18-19 Desember nanti.
Direktur PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menambahkan sentimen eksternal membuat aliran modal cenderung keluar dari pasar negara berkembang, seperti Indonesia sehingga instrumen investasi di pasar modal seperti saham mengalami tekanan.
"Perang dagang belum menunjukkan adanya perubahan yang positif, ketidakpastian masih membayangi," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham pada hari ini (11/12) sebanyak 427.994 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,65 miliar lembar saham senilai Rp8,59 triliun.
Sebanyak 172 saham naik, 235 saham menurun, dan 113 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 71,48 poin (0,34 persen) ke 21.148,01, indeks Hang Seng menguat 19,28 poin (0,07 persen) ke 25.771,67, dan indeks Strait Times melemah 13,16 poin (0,43 persen) ke posisi 3.059,28.
Baca juga: IHSG melemah akibat aksi jual saham investor asing
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018