Jakarta (ANTARA News) - Jangan buru-buru keluar bioskop saat menonton adegan tanpa "cut" selama 37 menit pertama di film zombie "One Cut of the Dead".
Kisahnya dimulai di sebuah tempat penyaringan air, konon tempat ini juga eksperimen militer. Sekelompok tim pembuat film sedang memulai syuting film zombie di sini.
Pengambilan gambar tersendat karena sutradara merasa frustrasi atas akting para pemain yang kurang memuaskan.
Petaka muncul ketika kru film secara misterius berubah menjadi zombie betulan dan membuat para aktor dan aktris benar-benar ketakutan.
Sang sutradara tidak merasa panik, justru dia senang karena bencana itu membuat para pemainnya bisa mengeluarkan ekspresi sealami mungkin.
"Jangan hentikan rekamannya!" teriak dia pada juru kamera ketika zombie mulai muncul dan membuat para pemeran tunggang langgang.
Nikmati dan cerna semua adegannya hingga kisah zombie ini berakhir walau mungkin Anda akan merasa kebingungan, mana yang betulan, mana yang fiksi?
Bersabarlah, karena setelah itu penonton akan disetir ke arah yang betul-betul berbeda. Siapkan diri dengan kejutan-kejutan yang bakal mengocok perut hingga film berakhir.
Baca juga: Rekomendasi film Jepang dari Haruka Nakagawa
"One Cut of the Dead" dibuat oleh sutradara muda Shinichiro Ueda sebagai proyek sekolah penyutradaraan dan akting ENBU Seminar.
Biaya pembuatan filmnya tergolong kecil, 3 juta yen, dan pemainnya pun para pendatang baru.
Film ini awalnya ditayangkan secara terbatas, tapi tak disangka-sangka mendapat reaksi luar biasa hingga tayang di 300 bioskop.
"One Cut of the Dead" menjadi pembuka Pekan Sinema Jepang 2018 di CGV Grand Indonesia, Jumat (7/12) yang juga dihadiri sebagian pemainnya: Harumi Shuhama, Kazuaki Nagaya, Yoshiko Takehara dan Sakina Asamari.
Reaksi penuh tawa dari penonton yang datang ke pembukaan Pekan Sinema Jepang 2018 membuat mereka tercengang hingga menitikkan air mata.
Baca juga: Disambut meriah, pemeran "One Cut of the Dead" menangis
Baca juga: 36 film Jepang bakal diputar di Jakarta pekan depan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018