Menurut Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Boyolali, Sabarudin, kegiatan sosialisasi Pemilu 2019 salah satunya diikuti pemilih pemula tingkat pelajar yang diikuti sebanyak 300 siswa di Boyolali.
"Kami berharap dengan digelarnya sosialisasi untuk para siswa putri itu, mampu meningkatkan angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 mendatang," kata Sabarudin.
Sabarudin, menjelaskan, partisipasi pemilih pada Pemilihan Gubernur Boyolali 2018 di Kabupaten Boyolali, hanya sekitar 78 persen.
"Kami berharap Pileg dan Pilpres di Boyolali pada 17 April 2019, jumlah partisipasi dapat meningkat menjadi sekitar 85 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 784.860 pemilih," kata Sabarudin.
Pada kegiatan sosialisasi Pemilu tersebut, kata dia, pihaknya hanya mengundang para siswa putri karena mempertimbangkan banyak hal. Salah satunya, jika dibandingkan dengan siswa putra soal informasi Pemilu, siswi dinilai masih minim informasi.
Oleh karena itu, pihaknya sengaja hanya menghadirkan pemilih pemula yang jenis kelamin perempuan agar nanti tingkat partisipasi dengan adanya Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu ini, dapat dilaksanakan, dan diikuti, sehingga partisipasi meningkat, serta negara akan makin kuat.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Boyolali, Desy Adiwarni Said Hidayat, mengatakan, kaum perempuan pentingnya pemahaman dan partisipasi dalam sebuah Pemilu, karena sebagai generasi muda dengan digaungkan kesetaraan gender.
"Kami mengajak agar bisa menjadi Kartini-Kartini Kabupaten Boyolali yang cerdas," kata Desy Adiwarni.
Baca juga: Kemenkominfo sosialisasi Pemilu 2019 melalui pagelaran wayang
Baca juga: KPU Wondama perkenalkan pemilu ke pemilih pemula
Baca juga: KPU "Goes to Campus" jaring pemilih muda
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018