Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Satya Wacana Salatiga, Efri Meldi, mengaku keberhasilan timnya mengalahkan Pelita Jaya Basketball adalah sebuah mimpi yang terwujud menjadi kenyataan.
Satya Wacana sukses membalikkan semua prediksi dengan mengalahkan Pelita Jaya, tim yang berstatus finalis musim lalu, dengan skor 96-91 dalam laga lanjutan Seri II Liga Bola Basket Indonesia (IBL) di Britama Arena, Jakarta, Minggu.
"Sebenarnya ini mimpi saya sejak lama. Dari dulu saya ingin mengalahkan Pelita Jaya," kata Efri dalam jumpa pers purnalaga.
Pasalnya, menurut Efri terdapat perbedaan kualitas skuat yang cukup jauh antara timnya dengan Pelita Jaya.
"Bedanya bumi dan langit dengan kami," kata Efri lagi.
Sebuah perjudian besar diambil Efri pada kuarter pamungkas dengan menerapkan strategi, yang menurutnya tidak pernah dicoba dalam sesi latihan sebelumnya.
"Kami coba mematikan area wing mereka, ternyata berhasil," ujar Efri.
Baca juga: Gibbs borong 53 poin, Satya Wacana jungkalkan Pelita Jaya
Baca juga: Satya Wacana siap kejutkan SM dan PJ
Efri juga tidak lupa menyoroti peran Mardavious Gibbs, pemain asingnya yang mampu memborong 53 poin dalam kemenangan tersebut.
"Gibbs sangat membantu tim," katanya lagi.
Sementara itu, Gibbs memilih untuk melemparkan kredit kepada rekan-rekan setimnya di Satya Wacana atas capaian fantastisnya di laga tersebut.
"Sungguh perasaan yang menyenangkan, bisa kembali ke performa terbaik," kata Gibbs.
"Ini semua tidak lepas dari penampilan rekan-rekan setim saya. 53 poin ini milik para pemain Satya Wacana," ujarnya menambahkan.
Capaian 53 poin bukan satu-satunya torehan fantastis Gibbs di Satya Wacana musim ini, sebelumnya dalam laga pembuka ia mengemas triganda 33 poin, 14 rebound dan 11 assist saat mengalahkan Hangtuah 81-79 di Seri I Semarang.
Baca juga: NSH tim pertama cetak skor di atas 100 poin, tundukkan Pacific 104-63
Baca juga: Stapac pecundangi Satria Muda di muka publik Britama Arena
Baca juga: Hangtuah optimalkan paruh kedua demi berbalik kalahkan Bima Perkasa
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018