Kupang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menerapkan sekolah gratis mulai dari jenjang SD hingga SLTA pada tahun anggaran 2007, guna mengurangi beban orangtua siswa dari keluarga miskin. "Mulai tahun ini Pemerintah Kabupaten Kupang membebaskan biaya pendidikan untuk jenjang SD hingga SLTA. Kami sudah anggarkan dalam APBD 2007," kata Bupati Kupang, Drs Ibrahim Agustinus Medah, di Kupang, Selasa. Pemerintah Kabupaten Kupang juga membebaskan biaya kesehatan agar masyarakat tidak terbebani oleh pembiayaan kebutuhan mendasar itu. Menurut Medah, kebijakan itu dilatarbelakangi kondisi masyarakat Kabupaten Kupang yang pada umumnya berprofesi petani, yang akan terus terbebani jika harus menanggung biaya pendidikan anak-anak sekaligus kesehatan keluarga. "Untuk kebutuhan pokok seperti makan dan minum sehari-hari saja masih kurang, dibebankan lagi dengan biaya pendidikan anak-anak dan kesehatan keluarga. Karena itu kebijakan sekolah dan kesehatan gratis diperlukan," ujarnya. Medah mengatakan, untuk mendukung program sekolah dan pelayanan kesehatan gratis itu anggaran pendidikan ditingkatkan dari sebesar Rp30 miliar di tahun 2006 menjadi Rp58 miliar di tahun 2007 dan anggaran kesehatan dari Rp12 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp30 miliar di tahun ini. Pemerintah Kabupaten Kupang pun berupaya mengurangi beban petani melalui sekolah gratis dan pengobatan cuma-cuma agar hasil pertanian dapat dioptimalkan untuk pemenuhan kebutuhan pokok lainnya."Pemkab Kupang juga bersedia membantu jika ada lulusan SLTA dari keluarga kurang mampu yang menginginkan bantuan pemerintah untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar NTT itu. Hanya saja, tambah Medah, akan diberlakukan proses seleksi yang cukup ketat. Lulusan SLTA yang layak dibantu harus memenuhi persyaratan utama antara lain standar nilai tertentu agar tidak mengecewakan berbagai pihak di kemudian hari. Selain itu, setiap bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat harus bersifat mendidik dan mencerdaskan generasi muda penerus bangsa. "Kami akan seleksi dan berikan beasiswa agar anak-anak kurang mampu itu dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Silahkan berlomba-lomba meraih nilai tinggi di jenjang SLTA," ujarnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007