Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia di Asia, Selasa, mencapai rekor tertinggi 81 dolar AS per barel, dikarenakan kekhawatiran ketatnya pasokan minyak di pasar. Pada pukul 9.23 waktu Singapura (01.23 GMT), kontrak minyak utama New York, light sweet untuk pengiriman Oktober, melonjak 51 sen menjadi 81,08 dolar per barel, lapor AFP. Harga kini melampaui rekor sebelumnya pada Senin malam di New York, ketika kontrak minyak naik menjadi 80,57 dolar per barel setelah sebelumnya juga menembus 80,70 dolar. Harga minyak di New York melampaui 78 dolar pada Rabu pekan lalu dan terus naik hingga 80 dolar untuk pertama kalinya pada hari yang sama, sebelum turun lagi. Pemimpin Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Abdalla Salem El-Badri, Jumat lalu, mengatakan bahwa harga 80 dolar per barel untuk minyak tidak mencerminkan situasi pasokan dan kebutuhan saat ini. "Saya pikir 80 dolar tidak akan seterusnya," kata El-Badri. "Situasi fundamental tidak mendukung harga." Namun pengumuman OPEC, Selasa lalu bahwa kartel minyak itu akan menaikkan produksinya 500.000 barel per hari mulai November memberikan sedikit kelegaan pada saat pasar sedang tegang, kata analis. Investor khawatir bahwa pasokan minyak mentah tidak sesuai dengan permintaan ketika musim dingin mulai dekat di Amerika Serikat (AS)--konsumen energi terbesar di dunia--, serta negara lain di belahan bumi utara. Kekhawatiran meningkat setelah Departemen Energi AS, Rabu lalu, melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun lebih tajam dari prediksi 7,1 juta barel di pekan yang berakhir 7 September 2007. Penurunan hampir tiga kali lebih besar dari prediksi pasar. Penutupan sejumlah kilang AS yang berada di jalur Topan Humberto juga ikut mendorong kenaikan harga.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007