Kiev (ANTARA News) - Presiden UEFA Michel Platini memperingatkan pengurus sepak bola Ukraina bahwa Stadion Kiev tidak dapat digunakan untuk pertandingan Euro 2012, yang akan menjadi tuan rumah bersama Polandia, kecuali pembangunan pasar swalayan di dekatnya dibatalkan. Catatan dalam situs Federasi Sepak Bola Ukraina (www.ffu.org) mengutip media Senin menyebutkan, Presiden Federasi Hryhory Surkis menerima surat peringatan itu setelah UEFA mengadakan inspeksi di sekitar Stadion Olimpiade Kiev bulan lalu. "Jalan keluar yang terhalang dari stadion serta rute darurat, termasuk terbatasnya tempat penonton, akan mengurangi keamanan bagi penonton," kata Platini seperti tertulis dalam surat itu. "Konklusinya tidak dapat dipungkiri lagi: stadion, dengan terbatasnya ruang geraknya, tidak dapat menjadi tuan rumah peretandingan Euro 2012. Makanya kami mengharapkan petinggi yang mengurus sepak bola di Ukraina akan mengambil keputusan segera apa yang harus dilakukan." Presiden Viktor Yushchenko, sebagai tokoh kunci dalam penyatuan tuan rumah bersama Ukraina dan Polandia pada Euro 2012, menyerukan bulan ini agar ditunda pembangunan proyek di tempat itu. Surkis, ketua federasi sepak bola yang terpilih lagi minggu lalu, melancarkan kritik gagalnya tokoh berwenang dalam menghentikan pembangunan kawasan swalayan dan pusat hiburan di kawasan stadion itu. Kementerian Dalam Negeri Ukraina, dalam usaha menjaga keamanan penonton, minggu lalu membatasi hanya 41.000 tempat duduk dalam stadion di Ukraina sebagai tuan rumah penyisihan Euro 2008 melawan Italia. Ukraina dan Polandia, keduanya bekas negara komunis, menghadapi logistik yang berkaitan dengan transportasi dan jaringan komunikasi serta hotel untuk menghadapi event itu. Kritikan dari berbagai pihak mulai menajam menjelang Ukraina menjadi tuan rumah penyelenggaraan sepak bola Eropa itu. Yushchenko bulan ini menuduh pemerintah, yang dipimpin lawan politiknya, gagal membuat persiapan secara serius. Kementerian Olahraga Ukraina mengkritik tuan rumah Dnipropetrovsk, Donetsk, Kiev dan Lviv yang dianggap gagal mengadakan persiapan, demikian Reuters melaporkan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007