Jakarta (ANTARA News) - Pola perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa, diperkirakan sama dengan Senin (18/9) kemarin, karena pelaku pasar menunggu hasil sidang `The Fed` untuk menetapkan besaran suku bunganya.
"Saya pikir perdagangan hari ini (Selasa) sama dengan pola kemarin, para investor berdagang jangka pendek dan berhati-hati menjelang sidang FOMC (Federal Open Market Committee) yang akan diselenggarakan pada Selasa malam," kata Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah.
Menurut dia, dengan kondisi itu perdagangan akan berjalan `mixed` (bervariasi) dengan kecenderungan melemah.
Kecenderungan ini, kata Alfian, karena perdagangan saham yang terpengaruh oleh bursa regional yang sebagian besar mengalami penurunan.
Dengan ditutupnya bursa AS Wall Street tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 39,099 poin menjadi 13.403,41 dan diikuti oleh bursa regional, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 melemah 261,84 poin ke posisi 15.865,57 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng turun 176 poin ke level 24.422,91 pada awal perdagangan pagi menekan indeks BEJ.
Pada pembukaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 3,151 poin atau 0,14 persen menjadi 2.220,070 dan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan melemah 0,782 poin atau 0,17 persen ke level 464,472.
Penurunan ini karena dominasi saham yang turun sebanyak 12 dibanding yang naik hanya satu, sementara delapan tidak berubah harganya dan 375 belum diperdagangkan.
Volume perdagangan sebanyak 23,054 juta saham dengan nilai Rp14,795 miliar. (*)
Copyright © ANTARA 2007