"Berpolitiklah ketika Anda sudah mapan secara mental dan ekonomi," kata Gibran dalam acara bincang santai keluarga Presiden Jokowi dengan Media di Restoran Grand Garden Kompleks Kebun Raya Bogor, Sabtu.
Ia mengatakan, anak-anak muda tidak boleh apatis terhadap apapun termasuk politik.
Menurut pengusaha catering itu saat ditanya tentang ketertarikannya pada dunia politik, anak muda memang harus punya pandangan politik.
"Jadi untuk anak-anak muda, tidak boleh ada yang apatis. Harus punya pandangan politik tapi tidak boleh berpolitik," katanya.
Ia sendiri untuk saat ini lebih tertarik untuk mengikuti jejak ayahnya sebagai pengusaha bukan politikus.
"Untuk saat ini kan memang saya mengikuti terus jejaknya Bapak sebagai pengusaha. Sekarang kan Bapak sudah jadi politikus, saya lihat itu sebagai hal yang sangat dinamis ya," katanya.
Ia sendiri sudah terjun di dunia usaha sejak 2018 sebagai pelaku UMKM atau wirausaha yang biasanya dituntut untuk menekuni program CSR.
Program tersebut, kata dia, dikembangkan untuk dapat menyentuh masyarakat bawah.
"Tapi kalau dipikir-pikir sebesar apapun dana CSR itu, ratusan juta, miliaran rupiah, itu tidak akan menyentuh banyak orang. Jadi kalau ingin menyentuh banyak orang ya harus terjun ke dunia politik. Itu saja. Kebijakan yang pro rakyat sehingga bisa menyentuh banyak orang," katanya.
Ia menekankan, sebagai pengusaha jika ingin sukses maka harus ada pengabdian yang dikembalikan kepada masyarakat.
"Jadi harus ada yang namanya pengabdian ke negara dan itu menurut saya sodaqoh. Menurut saya, pengusaha bisa jadi politikus tapi politikus belum tentu bisa jadi pengusaha," katanya.
Soal politik juga menurut suami Selvi Ananda itu, kariernya harus dimulai dari bawah misal dari bupati, wali kota, gubernur, hingga presiden.
"Namanya transisi dari pengusaha ke politikus kan ada masa transisinya. Makanya harus mulai dari yang paling bawah dulu," katanya.
Baca juga: Jokowi dan Gibran satu pendapat saat menilai media
Baca juga: Gibran tak pernah bawa nama besar Jokowi untuk bisnis
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018