"Mari kita rawat dan bela persatuan bangsa seperti yang sudah diwariskan para pendahulu kita," kata Wiranto pada Rakernas II Mathla'ul Anwar di Jakarta, Sabtu.
Wiranto yang juga Ketua Dewan Penasehat Mathla'ul Anwar mengatakan, negeri ini didirikan karena toleransi para pendahulu yang berhasil mempersatukan beragam suku bangsa dan memerdekakan Indonesia dari jajahan Belanda.
"Kalau mayoritas penduduk Islam logikanya negara Islam. Tapi tokoh-tokoh kita dulu sadar bahwa jika ego kita untuk memaksakan negara Islam di bangun maka NKRI tidak ada. Makanya kembali toleransi, egonya disimpan dan kita bentuk NKRI dari berbagai macam umat beragama dengan toleransi," katanya.
Karena itu, persatuan dan kemerdekaan yang didapat hingga lahirnya NKRI perlu dirawat dengan toleransi.
"Saya percaya Mathla'ul Anwar adalah ormas Islam yang masih konsisten untuk merawat NKRI," tambah dia.
Karena itu ia mengingatkan organisasi manapun jangan mencoba-coba tidak merawat NKRI.
"Kita dilahirkan, hidup, mati di Indonesia, kok tidak mencintai, khianat namanya. Allah sudah berikan kita negara yang damai," katanya.
Karena itu ia mengharapkan dan mengajak untuk mempunyai rasa ikut memiliki bangsa ini, membela bangsa, menolak dan memberantas ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Pancasila.
Juga membangun toleransi, mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan serta tetap perjuangkan merah putih tetap dalam Islam yang taat.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018