New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS memperpanjang kerugiannya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena pasar kerja AS membukukan pertumbuhan lebih lambat dari yang diperkirakan, meningkatkan kekhawatiran atas kenaikan suku bunga lebih sedikit dari Federal Reserve AS.
Total lapangan kerja non-pertanian meningkat 155.000 pada November, dan tingkat pengangguran tetap tidak berubah pada 3,7 persen, kata Biro Statistik Tenaga Kerja AS dalam laporan bulanannya pada Jumat (7/12).
Angka itu di bawah perkiraan untuk kenaikan sekitar 190.000, dan lebih rendah dari rata-rata bulanan 170.000 untuk September, Oktober dan November.
Data pekerjaan, secara luas dilihat sebagai ukuran ekonomi AS secara keseluruhan, menambah kekhawatiran bahwa Amerika Serikat akan cenderung menavigasi perlambatan ekonomi, memperlemah ekspektasi kenaikan suku bunga Fed lebih lanjut pada pertemuan 18-19 Desember.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1421 dolar AS dari 1,1374 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2751 dolar AS dari 1,2776 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7209 dolar AS dari 0,7222 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,64 yen Jepang, sama seperti di sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9892 franc Swiss dari 0,9931 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3282 dolar Kanada dari 1,3392 dolar Kanada. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Saham Netflix, Amazon, dan Apple rontok, Wall street ditutup turun tajam
Baca juga: Harga minyak bangkit, akhirnya Saudi penuhi janji pangkas produksi
Baca juga: Darmin ingatkan jaga kepercayaan pasar agar rupiah menguat
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018