Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar menjelaskan bahwa program ini merupakan usulan dari pemerintah daerah setempat, lantaran adanya aspirasi dari warga yang sangat membutuhkan air bersih pasca musim kemarau serta penerangan jalan.
"Di Kabupaten Garut kita sudah bangun lima sumur bor dalam, dari 550 titik yang kami bangun di seluruh wilayah Indonesia. Serta membagikan 260 unit PJU TS," kata Rudy.
Selain Kecamatan Cigedug, empat sumur bor dalam lainnya yang sudah dibangun di Kabupaten Garut tersebar di Kecamatan Bayongbong, Kecamatan Leuwigoong, Kecamatan Pasirwangi, dan Kecamatan Samarang. Rudy lantas berharap agar sarana kebutuhan warga yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat ini dapat dijaga dan dirawat.
"Anggaran pembangunan lima sumur bor itu Rp 2 miliar rupiah. Dengan spesifikasi kedalaman 100-125 meter, pompa selam 3 PK, pembangkit genset 15 KPA, reservoir (bak penampung) 5 ribu liter, bangunan rumah genset 1 unit, debit rata-rata 2,5 liter/detik, dan kapasitas layanan setiap sumur bor mencapai 2800 jiwa," ujarnya.
Sementara untuk program PJU TS, pada tahun 2018 ditargetkan akan dilaksanakan di 27 provinsi, dengan jumlah sebanyak 21.755 unit dan jumlah anggaran sebesar 403 miliar rupiah. Rudy lantas menyebut bahwa kegiatan ini merupakan bentuk akuntabilitas penggunaan anggaran oleh pemerinah pusat guna kepentingan masyarakat.
Untuk diketahui, selain Rudy turut hadir dalam acara ini yakni Kasie Perencanaan dan Pengadaan Pembangunan Infrastruktur Panas Bumi dan Bioenergi Ditjen EBTKE, Erick Ta'dung; Anggota Komisi VII DPR RI, Dony Maryadi Oekon; Plt Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Garut, Jujun Juansyah; Camat Cigedug, Mia Herlina; Kepala Desa Sukahurip, Asep Indra; serta tokoh masyarakat dan warga setempat.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018