Yenny diundang dalam forum Dubai atas konsistensinya mengampanyekan perdamaian.
"Saat ini fokus saya membangun jaringan internasional untuk kampanye perdamaian. Alhamdulillah kami mulai mendapat pengakuan dari lembaga-lembaga dunia," kata Yenny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Dalam forum Dubai, yang bertujuan membangun kerja sama internasional dalam upaya memastikan perdamaian dunia itu, Yenny memaparkan program bernama Desa Damai, yang bertujuan memberikan tingkat harapan hidup lebih besar dan lebih tinggi.
Yenny juga menjelaskan bagaimana dirinya mempromosikan perdamaian dunia kepada kalangan Muslim, serta pentingnya membangun aliansi diantara berbagai peradaban, antarkebudayaan dan antar-agama.
"Para ulama disini sepakat bahwa tidak ada gunanya bertikai soal agama. Terutama dari sudut pandang teologi. Justru kita harus mencari titik temu antar-agama," ujar Yenny.
Sebelumnya, Yenny melalui lembaga yang didirikannya, Wahid Foundation, telah menjalin kerja sama dengan PBB guna menjalankan program Perempuan Untuk Perdamaian.
Yenny pada 2017 juga menjadi perwakilan Indonesia dalam pembentukan dewan toleransi dan perdamaian global di Pulau Malta.
Dalam pembentukan dewan tersebut Yenny hadir mewakili Indoensia bersama perwakilan tujuh negara lainnya antara lain AS, Mesir, UEA.
Menurut Yenny, ketertarikan dunia internasional untuk mengundangnya sebagai pembicara dalam forum perdamaian tidak terlepas dari aktivitasnya bersama Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi Islam dengan keanggotaan mencapai 80 juta jiwa.
Yenny dinilai mampu bekerja mempromosikan perdamaian hingga akar rumput, pemberdayaan perempuan termarjinalisasi.
Baca juga: Yenny Wahid bahas peran perempuan di Forum Perdamaian Paris
Baca juga: Yenny Wahid: perempuan kunci memenangi Pilpres
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018