Sudah saatnya kita meningkatkan lagi hubungan dagang iniUlaanbaatar, Mongolia (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Mongolia bersepakat meningkatkan hubungan perdagangan sekaligus mendongkrak ekspor dan impor antarkedua negara.
"Selama ini, nilai perdagangan kami dengan Mongolia relatif kecil. Perlu ditingkatkan lagi," kata Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun dalam Forum Bisnis di Ulaanbaatar, Mongolia, Jumat.
Dalam empat tahun terakhir nilai perdagangan kedua negara terus mengalami penurunan.
Pada 2013, nilai perdagangan Indonesia-Mongolia mencapai angka 20,78 juta dolar AS. Setahun kemudian angka itu sempat naik menjadi 26,01 juta dolar AS.
Namun pada 2015, nilai perdagangan kedua negara anjlok hingga tinggal 5,93 juta dolar AS.
Pada 2016 meningkatkan lagi menjadi 17,45 juta dolar AS sebelum turun tipis menjadi 17,37 juta dolar AS.
Pada tahun ini nilai perdagangan Indonesia dengan Mongolia hanya 9,5 juta dolar AS.
Rendahnya nilai perdagangan tersebut juga diakui oleh Deputi Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan dan Ekonomi Luar Negeri Kemenlu Mongolia, Battsetseg Tuvshintugs.
"Sudah saatnya kita meningkatkan lagi hubungan dagang ini," ujarnya dalam forum tersebut.
Menurut diplomat perempuan tersebut, Mongolia banyak membutuhkan obat-obatan dan bahan farmasi lain dari Indonesia.
"Perlu Anda ketahui Mixagrip dari negara Anda itu sangat terkenal di Mongolia. Kami butuh lebih banyak lagi bahan obat-obatan dari Indonesia," ujarnya.
Dalam acara itu, Antara juga mendapatkan kesempatan khusus untuk memperkenalkan produk-produk kantor berita Indonesia itu kepada para pejabat Kemenlu dan pengusaha Mongolia.
Bahkan, Ketua Kamar Dagang dan Industri Mongolia (MNCCI) Lkhagvajav Baatarjav menyambut baik kehadiran Antara di Mongolia.
"Tentu kami sangat senang jika negara kami bisa dikenal oleh masyarakat Indonesia. Mungkin nanti akan kami sampaikan kepada pimpinan Montsami (Kantor Berita Mongolia) mengenai hasil pertemuan ini," ujarnya.
Acara tersebut dihadiri sekitar 30 pengusaha dan media di Mongolia yang kebanyakan anggota MNCCI.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018