Mayoritas kontrak baru perseroan berasal dari sektor swasta yaitu 52,57 persen, dilanjutkan sinergi BUMN 26,33 persen dan pemerintah 21,11 persen

Jakarta (ANTARA News) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk membukukan kontrak baru sebesar Rp34,24 triliun hingga November 2018 dengan kontribusi segmen infrastruktur dan gedung serta properti, yang tumbuh signifikan.

Sekretaris Perusahaan Puspita Anggraeni menyebutkan segmen infrastruktur dan gedung tercatat membukukan kontrak baru Rp26,17 triliun; diikuti segmen industri Rp4,62 triliun dan segmen properti Rp1,78 triliun. Selain itu, segmen energi dan industrial plant sebesar Rp1,67 triliun.

"Proyek-proyek yang berhasil diraih perseroan hingga November 2018 di antaranya proyek pembangunan Bendungan Sadawarna Paket 1 sebesar Rp617,48 miliar," kata Puspita melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Proyek lainnya yang didapatkan WIKA antara lain proyek Bendungan Randu Gunting Jawa Tengah sebesar Rp550 miliar, proyek pembangunan enam ruas tol dalam kota sebesar Rp549,58 miliar dan pembangunan pabrik pupuk amonium nitrat (KAN) sebesar Rp441,60 miliar.

Berdasarkan project owner, mayoritas kontrak baru perseroan berasal dari sektor swasta yaitu 52,57 persen, dilanjutkan sinergi BUMN 26,33 persen dan pemerintah 21,11 persen.

Menurut Puspita, hal ini membuktikan bahwa WIKA telah dipercaya oleh sektor swasta sebagai perusahaan kontraktor yang andal.

Hingga November 2018, perseroan telah mencatatkan progres signifikan dalam pencapaian kontrak baru. Pertumbuhan kontrak baru pada November 2018 tercatat signifikan dari capaian bulan sebelumnya senilai Rp5,7 triliun.

WIKA meyakini bahwa sejumlah proyek dari sektor infrastruktur akan berhasil diraih pada akhir Desember 2018, sehingga target kontrak baru tahun 2018 dapat tercapai.

Baca juga: Wika catat pertumbuhan laba kuartal ketiga 38,57 persen

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018