Jambi (ANTARA News) - Sepertiga dari 53.435,72 km2 luas wilayah Provinsi Jambi telah dikuasai para konglomerat yang memiliki usaha besar di bidang perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri (HTI). Para konglomerat yang mendominasi menguasai lahan dengan membuka usaha besar perkebunan dan HTI terbesar di Jambi adalah Sinar Mas Group, Raja Garuda Mas Group, Astra Group, Bakri Brothers, dan Makin Group, kata Direktur Eksekutif Walhi Jambi, Feri Irawan di Jambi, Senin. Dominasi investasi besar dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) telah berdampak pada aspek sosial dan kerusakan lingkungan, terutama konflik masyarakat dengan para kapitalis, tambahnya. Dikatakannya pula bahwa para konglomerat menguasai lahan di Jambi membuat masyarakat desa termarjinal, karena lahan mereka dirampas atau diserobot. Hutan ulayat/hutan adat pun dibabat untuk membangun lahan perkebunan. Pelanggaran hukum dan Hak asasi manusia (HAM) masyarakat/petani yang dilakukan para pengusaha besar jarang digubris, sambungnya, karena para pengusaha itu membayar oknum tertentu untuk melakukan intimidasi dan tekanan. Usaha perkebunan yang mono kultur seperti kelapa sawit akan berdampak terhadap kerusakan/kesuburan tanah. Oleh sebab itu, pengusaha besar yang menguasai lahan perkebunan di Jambi akan amat berbahaya bagi kepentingan ekonomi rakyat, tegasnya. "Jika para pengusaha besar menguasai lahan itu, maka rakyat akan kian terjepit dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi," demikian Feri Irawan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007