Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution besok akan meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang yang berlokasi di Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

"Besok saya mau meresmikan KEK di Bintan dan didalamnya ada investasi besar, smelter untuk bauksit yang akan menghasilkan alumina. Investasinya besar dari China," ujar Darmin saat ditemui awak media di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat.

Dikutip dari laman kek.go.id, KEK Galang Batang berada di Pulau Bintan Kepulauan Riau, yang merupakan sentra titik sempit (choke point) Selat Malaka, berdekatan dengan Batam Free Trade Zone dan Selat Philip. Lokasi KEK Galang Batang mempunyai akses langsung dengan Selat Malaka dan Laut China Selatan.

KEK Galang Batang diusulkan oleh badan usaha PT Bintan Alumina Indonesia dan telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2017, yang diundangkan pada 12 Oktober 2017 lalu.

KEK Galang Batang akan dikembangkan sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang, yaitu bauksit dan produk turunannya baik dari proses pengilangan (refinery) maupun dari proses pengolahan (smelter).

Diperkirakan KEK Galang Batang akan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 23.200 orang, tersebar untuk industri pengolahan refinery sebesar 350 orang, industri pengolahan smelter sebesar 260 orang dan jasa dermaga serta pelabuhan yang berpotensi menciptakan kegiatan ikutan atau "multiplier effect" di kawasan tersebut.

Adapun nilai investasi pembangunan KEK Galang Batang adalah sebesar Rp36,25 Triliun untuk enam tahun.

Selain KEK Galang Batang, Darmin menyebutkan KEK Arun Lhokseumawe juga akan segera diresmikan. Sedangkan sejumlah daerah juga diusulkan untuk menjadi KEK seperti Kecamatan Singosari di Kabupaten Malang dan satu di Batam.

"Kemudian Lhokseumawe itu juga siap diresmikan. Kemudian Jatim itu mengusulkan Singosari. Batam juga usulkan satu," ujar Darmin.

Baca juga: Darmin: Penerapan KEK Batam bertahap
Baca juga: Kemenperin dorong BBK jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Baca juga: Total investasi pengembangan KEK Mandalika tembus Rp17 triliun
Baca juga: Mengoptimalkan kawasan ekonomi khusus untuk rayu investor

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018