Jakarta (ANTARA News) - PT Truba Jaya Engineering menandatangani kerjasama konsorsium dengan Mitsubishi Heavy Industries Ltd untuk pelaksanaan pembangunan proyek pembangkit listrik Muara Karang.
Penandatangan kerjasama tersebut dilakukan di Jepang pada akhir pekan lalu.
"Proyek tersebut berupa peningkatan daya (repowering) pembangkit. Kami sudah melakukan penandatanganan kerja sama konsorsium 13 September kemarin," kata Presdir PT Truba Manunggal, induk usaha Truba Jaya Engineering, Arifin Wiguna, di Jakarta, Senin.
Penandatanganan kontrak sendiri sudah dilakukan antara Mitsubishi Heavy Industries dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada Juli 2007.
Proyek repowering ini merupakan penggantian PLTU Muara Karang (unit 1, 2, dan 3) berkapasitas 300 megawatt (MW) dengan PLTGU yang berkapasitas 700 MW. Selain menambah kapasitas, PLTU tersebut sudah beroperasi selama lebih dari 30 tahun.
PLTGU Muara Karang kelak memiliki dua unit gas turbine generator, dua unit HRSG, dan tiga unit steam turbine, BOP dan sub station serta switch yard. Proyek PLTGU ini dijadwalkan berjalan selama 31 bulan, termasuk proses pembongkaran (demolish) unit lama. Sedangkan untuk proyek PLTG (open cycle), dijadwalkan selesai dalam 18 bulan.
"Pembangkit ini diharapkan dapat membantu keandalan listrik di jaringan Jawa Bali, khususnya DKI Jakarta," ujarnya.
Sebelumnya, konsorsium yang sama, Truba Jaya Engineering dan Mitsubishi Heavy Industries, sudah menyelesaikan proyek PLTGU Cilegon, pemasangan steam turbine generator PLTU Suralaya, PLTGU Gresik (1.500 MW), dan PLTGU Grati Pasuruan.
Mitsubishi Heavy Industries Ltd telah menandatangani kontrak EPC repowering PLTGU Muara Karang, Jakarta Utara, senilai 451 juta dolar AS pada awal Juli lalu. Tiga proyek repowering PLTGU mendapatkan komitmen pendanaan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sejak 2005. Ketiganya adalah Muara Tawar, Tanjung Priok, dan Muara Karang.
Ditargetkan, pengoperasian pembangkit open cycle (PLTG) Muara Karang 500 MW, Muara Tawar 150 MW, dan Tanjung Priok 500 MW pada 2008-2009. Sedangkan penyelesaian pembangkit combine (PLTU) pada 2009-2010. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007