Jakarta (ANTARA News) - Para seniman daerah antusias menghadiri Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jakarta, sejak 5 Desember lalu.

"Sebanyak 30 seniman dari berbagai daerah hadir dalam kongres ini. Mereka menghadirkan mural dengan ragam tema yang diambil dari 10 objek kebudayaan. Saya lihat juga nasyamasya antusias hadir ke kongres ini," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid di Jakarta, Jumat.

Tema yang diangkat dalam karya mural mereka diambil dari 10 objek kebudayaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Sebanyak 10 objek kebudayaan itu adalah permainan rakyat, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, adat istiadat, manuskrip, tradisi lisan, seni, bahasa, dan situs.

Hilmar menjelaskan sejumlah kegiatan saat ini sedang berlangsung seperti pertunjukan seni budaya, seminar dari pembicara terkemuka dan forum diskusi dengan berbagai tema.

"Pembahasannya tentang tema bagaimana konsep mural satu sama lain bisa saling berkolaborasi. Selanjutnya mereka membuat sketsa, dan berdiskusi lagi untuk menentukan letak atau posisi tiap karya," jelas dia.

KKI menjadi tonggak penting pengelolaan kebudayaan nasional karena peran strategisnya dalam pemajuan kebudayaan, sesuai yang diamanatkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2017. Menurut Hilmar, Penyusunan Strategi Kebudayaan merupakan amanat dari Undang-undang Pemajuan Kebudayaan.

"Pada tahun ini, Strategi Kebudayaan akan ditetapkan pada saat Kongres Kebudayaan Indonesia 2018,” tegas Hilmar.

Pada puncak acara KKI pada tanggal 9 Desember mendatang akan diisi dengan Pawai Budaya dan penyerahan dokumen KKI kepada Presiden Jokowi.

Baca juga: Kongres Kebudayaan Indonesia akan rumuskan Strategi Kebudayaan
Baca juga: Pemerintah selenggarakan Kongres Kebudayaan Indonesia

Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018