Jakarta (ANTARA News) - Pelatih klub Satya Wacana Salatiga Efri Meldi menyebut, alasan mengganti pemain asingnya dari sebelumnya Ronald Whitaker menjadi Raymond Edward Miller mulai seri kedua Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertamax 2018-2019 adalah untuk kepentingan taktik.
Menurut Efri Meldi, meski bertinggi badan 201 centimeter, Ronald Whitaker bukanlah pemain bertahan murni.
"Gaya bermain Ronald condong di 'outside' (zona tiga angka). Di sana, posisinya tabrakan dengan guard kami Madarious Gibbs. Namun Raymond Miller memang center murni, sama seperti Jontaveous Sulton musim lalu," ujar Efri Meldi kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Hal itu membuat performa Ronald Whitaker dianggap tidak maksimal di seri pertama IBL Pertamax. Dia hanya terlibat dalam dua dari tiga laga Satya Wacana karena disanksi satu pertandingan setelah terkena "rejected" saat melawan Bima Perkasa.
Dari dua pertandingan tersebut, Ronald Whitaker membuat rata-rata 8,5 poin dan empat rebound per-laga.
Sementara tentang Miller, Efri Meldi melanjutkan, merupakan pemain berpengalaman dan sudah berlaga untuk berbagai liga di tujuh negara, termasuk Indonesia.
Pengalaman tersebut menyebabkan pemain bertinggi badan 203 centimeter dan berusia 30 tahun itu langsung bisa beradaptasi dengan tim Satya Wacana Salatiga sejak pertama kali berlatih pada Rabu (5/12).
"Miller seorang pebola basket yang bermain sederhana, dia seorang pemain bertahan yang rajin melakukan rebound," kata Efri Meldi.
Seri kedua IBL Pertamax 2018-2019 digelar pada Jumat-Minggu, 7-9 Desember 2018 di Britama Arena, Jakarta.
Satya Wacana sendiri akan bertanding dua kali, yaitu menghadapi Satria Muda Pertamina pada Jumat (7/9) dan Pelita Jaya Jakarta pada Minggu (9/12).
Sebagai informasi, selain Satya Wacana, Stapac Jakarta juga melakukan pergantian pemain asing. Keenan Allah Peterson dan Jordin Mayes dikembalikan ke agen dan Stapac mendatangkan guard Kendal Lee Yancy serta center Savon Rafriyq Goodman.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018