Nusa Dua (ANTARA News) - Indonesia membantu melatih para diplomat Suriname melalui sebuah perjanjian kerja sama yang ditandatangani pemerintah kedua negara di sela-sela penyelenggaraan Bali Democracy Forum ke-11.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, ini adalah proyek yang sebenarnya sudah dilakukan cukup lama.
Kerja sama ini diawali dari ketertarikan pemerintah Suriname untuk mempelajari pengembangan kurikulum dan mendirikan lembaga pendidikan untuk diplomat.
"Setelah institusinya berdiri, mereka mengajukan kerja sama untuk pelatihan diplomat dengan pusat pelatihan diplomat yang dimiliki Kementerian Luar Negeri RI," kata Menlu Retno usai bertemu dengan Menlu Suriname Yldiz Deborah Pollack-Beighle di Nusa Dua, Kamis.
Selain kerja sama pendidikan, kedua menlu juga membahas pengembangan kerja sama di bidang ekonomi.
Suriname mengharapkan investasi Indonesia untuk proyek-proyek pembangunan infrastruktur di negara tersebut.
Di lain pihak, Indonesia meminta dukungan Suriname untuk mendekat dengan Komunitas Negara-negara Karibia (CARICOM).
Pembentukan perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan CARICOM akan memanfaatkan Suriname sebagai pusat kegiatan di kawasan negara-negara CARICOM.
Selain bertemu dengan Menlu Suriname, Menlu Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan perwakilan tujuh negara lain yaitu Australia, Papua Nugini, Venezuela, Italia, Selandia Baru, Singapura, dan Brunei Darussalam---di sela-sela penyelenggaraan BDF tahun ini.
Baca juga: Indonesia-Suriname revitalisasi kerja sama bilateral
Baca juga: Indofair 2017 perkuat kerja sama IKM Indonesia-Suriname
Baca juga: Indonesia-Italia peringati 70 tahun hubungan diplomatik fokus ekonomi
Baca juga: Pejabat tinggi Venezuela hadiri BDF pertama kalinya
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018