Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyeru Amerika Serikat (AS) agar keluar dari Irak secara total sebab selama mereka masih bercokol di situ, maka negara "seribu satu malam" itu tidak akan berubah lebih baik. "Kami menyerukan kepada AS keluar secara total dari Irak. Total artinya AS tidak berada lagi di Irak," kata Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali di Jakarta, Senin. PPP menganggap kebijakan penarikan mundur setengah atau sebagian besar tentara AS dari Irak sebagai kebijakan yang salah. Sebab, selama masih terdapat tentara AS di Irak, tidak akan ada kemajuan yang dicapai negara itu. "Kami menganggap, selama AS masih di Irak, nasib bangsa dan negara Irak masih tetap tidak akan berubah, justru makin bertambah buruk dan tidak bermasa depan," kata Suryadharma. Dikatakannya, setelah lebih empat tahun pendudukan Irak oleh tentara Amerika, situasi Irak justru semakin buruk. Lebih dari satu juta warga Irak telah tewas, belasan juta lainnya kehilangan tempat tinggal, mengungsi dan terlunta-lunta. Ratusan anak yatim muncul setiap minggu. Dari perkembangan hari demi hari yang terjadi Irak, kata Suryadharma, dapat dikatakan politik AS di Irak telah gagal total. Alih-alih mendorong demokrasi di Irak dan selanjutnya ke seluruh dunia Arab, justru yang terjadi makin menunjukkan wajah AS yang paling tidak manusiawi dan tidak kompatibel terhadap nilai apa pun yang didukung oleh Barat, seperti nilai kemanusian atau pun nilai demokrasi. "Kebijakan AS terhadap Irak menunjukkan wajah AS yang mau menang sendiri, bengis, tidak bisa bekerja sama dengan masyarakat internasional. Ini adalah langkah mundur terhadap nilai demokrasi dan penghargaan nilai kemanusiaan. Bangsa-bangsa dunia selalu mengecam unilateralisme tetapi justru unilateralisme menjadi inti kebijakan AS dalam kasus Irak," katanya. Oleh karena itu, menurut PPP, penyelesaian Irak sebaiknya diserahkan kepada negara-negara di Timur Tengah dan negara Islam lainnya. "Tidak perlu mengkhawatirkan Irak, jika tentara AS ditarik semua, maka penyelesaian Irak diserahkan saja kepada negara-negara Timur Tengah dan negara-negara Islam lainnya," katanya. PPP juga memperingatkan agar Irak tidak dibagi berdasarkan garis afiliasi etnis atau sektarian karena selain bertentangan dengan etika politik internasional, juga akan menimbulkan penderitaan yang lebih hebat bagi rakyat Irak.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007