Kediri (ANTARA News) - Sekira 600 personel atau sebatalyon TNI Angkatan Darat (AD) bersiaga di lereng Gunung Kelud, Jawa Timur, menyusul semakin meningkatnya aktivitas gunung berapi yang terakhir kali meletus pada 1990 itu. Para personel TNI-AD dari bebarapa markas komando di bawah Kodim 0809 Kediri, Jawa Timur, mulai Senin pagi dikumpulkan di Lapangan Ngancar yang berjarak sekitar 12 kilometer dari kawah Gunung Kelud. "Kami tidak perlu menunggu sampai terjadinya bencana, mulai hari ini personel kami sudah ada di lereng Gunung Kelud dan siap membantu evakuasi warga," kata Komandan Kodim 0809, Letkol (Inf) Endi Servandi, saat ditemui ANTARA usai memimpin gelar pasukan di Lapangan Ngancar. Ia menyebutkan, pasukannya itu sudah terlatih menangani korban bencana karena rata-rata memiliki pengalaman bertugas di daerah bencana dan daerah konflik. Selain pasukan militer, TNI-AD juga melibatkan sedikitnya 300 warga masyarakat sipil untuk membantu proses evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Sejak pekan lalu pasukan TNI-AD dibantu warga masyarakat telah memetakan daerah rawan letusan Gunung Kelud berikut lokasi yang aman untuk dijadikan tempat evakuasi korban. "Untuk sementara kami sudah menyiapkan dua tenda besar di Lapangan Ngancar ini. Bagi warga yang merasa tidak tenang tidur di rumah, bisa datang ke tenda kami," kata Endi Servandi. Selain tenda pengungsian, Kodim 0809 Kediri juga telah menyiapkan bala bantuan dari personel Batalyon Infanteri (Yonif) 521 Dadaha Yodha dan Brigade Infanteri 16. "Pimpinan Yonif dan Brigif sudah menyatakan kesediaannya mengirimkan bantuan personel kepada pasukan kami yang sekarang sudah bersiaga di lereng Gunung Kelud," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007