"Kalau sebagian besar televisi, media cetak dan elektronik menyiarkan fakta sebenarnya dan bukan framing, maka tidak bisa disalahkan. Itu objektivitas media cetak dan elektronik dalam melihat 212," nilai Lukman Edy di Posko Cemara, Jakarta, Kamis.
Lukman mengatakan TKN sendiri memantau bahwa pemberitaan utama atau
"headline" media cetak banyak sekali yang menampilkan berita Reuni 212 secara objektif dengan dilengkapi foto.
Begitu juga dengan media televisi, meskipun tidak semuanya melakukan siaran langsung di lokasi, namun menurut dia, pemberitaannya cukup banyak.
"Teman-teman media saya rasa memiliki tanggung jawab menyampaikan apa adanya. Dan teman-teman media bukan pihak yang menutup mata dan telinga terhadap fakta-fakta di lapangan," jelasnya.
Dia mengatakan jika ada yang tidak puas terhadap pemberitaan media terkait Reuni 212, maka pihak tersebut tidak tuntas dalam melihat demokrasi media.
"Karakter ingin mendikte media, ingin mem-framing media, itu kan karakter 20 tahun lalu. Sekarang tidak bisa seperti itu," ujar dia.
Baca juga: Anggota Bawaslu tegaskan netral dalam menilai Reuni Akbar 212
Baca juga: LPI berkomentar soal pernyataan Anies Baswedan di Reuni 212
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018