Jakarta (ANTARA News) - Indonesia berharap China meningkatkan investasinya di bidang manufaktur seperti otomotif, elektronik, serta tekstil dan produk tekstil (TPT). "Yang sekarang ada lebih banyak diarahkan pada sumberdaya alam dan prasarana. Kita berharap di bidang manufakturing juga ada peningkatan investasi," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, usai menerima bantuan hibah komputer dari China, di Jakarta, Senin. Menurut Mendag, peningkatan investasi bidang otomotif dari China akan sangat bermanfaat ketika ASEAN-China free trade agreement sudah disepakati. "Itu akan sangat membantu produksinya di sini, bukan hanya untuk melayani pasar Indonesia tapi pasar kawasan Asia juga," ujarnya. Saat ini, investasi China yang cukup besar adalah di sektor otomotif adalah dua produsen mobil Chery dan Geely. Dubes China untuk Indonesia, Lan Lijun mengatakan investasi Chery di Indonesia dilakukan untuk meningkatkan volume produksinya. Menurut dia, selama ini investasi China sudah banyak dilakukan di bidang energi, sumber daya alam, industri, perhubungan, elektronik, dan lain-lain. Lijun menilai dua negara juga berpotensi untuk melakukan kerjasama dalam bidang pembangunan infrastruktur. "Kedua negara sudah melakukan pusat promosi koordinasi investasi.Kami harap dengan sistem ini juga dapat meningkatkan investasi kedua negara,"ujar Lijun. Selain itu, Indonesia dan China juga melakukan kerjasama bidang perdagangn, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan. Nilai perdagangan Indonesia-China meningkat hampir 20 persen per tahun dan ditargetkan dapat mencapai 30 miliar dolar AS pada 2010. Total nilai perdagangan dua negara pada 2006 mencapai 14,98 miliar Dolar AS yang terdiri dari ekspor Indonesia sebesar 8,34 miliar dolar AS dan impornya 6,64 miliar Dolar AS. Selama Januari-Mei 2007, ekspor Indonesia ke China telah mencapai 3,71 miliar dolar AS sedangkan impornya 3,26 miliar dolar AS.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007