Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 5,7 skala Richter yang berpusat di Mataram, Nusa Tenggara Barat, getarannya terasa di Pulau Bali namun tidak sampai mengganggu kegiatan Forum Demokrasi Bali (BDF) ke-11 yang berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
"Getaran memang sempat terasa, hanya beberapa detik tetapi setelah itu kami biasa saja," kata Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz ketika menghadiri pembukaan BDF ke-11 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Sesuai prosedur, pengelola gedung tempat berlangsungnya forum tersebut sebelumnya sudah menyampaikan arahan mengenai standar keamanan apabila terjadi bencana sehingga para anggota delegasi memahami alur evakuasi saat terjadi gempa bumi.
Setelah terjadi gempa, pengelola gedung kembali memberikan arahan terkait standar dan prosedur keamanan saat bencana, termasuk mengimbau para delegasi untuk tetap tenang.
Tak lama berselang, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membuka BDF ke-11 bersama Presiden Nauru Baron Divavesi Waqa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa tektonik yang terjadi pukul 09.02 Wita yang berpusat di barat laut Mataram pada kedalaman 10 kilometer di darat.
Menurut informasi di akun Twitter resmi BMKG getaran gempa itu terasa Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Mataram dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat serta Denpasar, Jimbaran, Tabanan, Singaraja, Nusa Dua, Karangasem, dan Kuta di Bali. BMKG menyatakan gempa bumi itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca juga:
Indonesia selenggarakan Bali Democracy Forum Ke-11
Mataram diguncang gempa 5,7 SR
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf, Dewa Wiguna
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018