Jabar Masagi ini sesuai dengan kebutuhan dan konteks budaya dari masing-masing wilayah di Jawa Barat

Cirebon (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meluncurkan "Jabar Masagi" , yaitu program pendidikan karakter yang menggandeng nilai-nilai kearifan lokal Jawa Barat yang ditujukan bagi para siswa siswi di sekolah .

"Jabar Masagi ini sesuai dengan kebutuhan dan konteks budaya dari masing-masing wilayah di Jawa Barat," kata Kang Emil, sapaan akrabnya di Cirebon, Rabu.

"Program ini juga sebagai pijakan jati diri dengan keterampilan abad 21 untuk kemajuan generasi muda Jawa Barat ke depan," lanjut Emil.

Emil mengatakan grand desain Jabar Masagi menekankan pada nilai pendidikan karakter. Mengembalikan pendidikan budi pekerti yang bisa berdampak pada akhlak sosial juga mengandung keluhuran nilai-nilai kearifan lokal.

Program pendidikan karakter ini bukan sekadar janji politik, akan tetapi lebih dari itu, untuk membentengi masyarakat Jawa Barat dengan nilai-nilai baik yang selaras dengan cita-cita Jabar Juara Lahir Batin, ujarnya.

Menurut Emil, Masagi adalah filosofi Sunda yang singkat-padat, namun memiliki makna yang mendalam. "Jelema Masagi" artinya orang yang memiliki banyak kemampuan dan tidak ada kekurangan. Masagi berasal dari kata pasagi (persegi) yang artinya menyerupai (bentuk) persegi.

Dalam Jabar Masagi, setiap budaya lokal dihargai setara, bukan untuk digantikan atau menggantikan. Tapi satu sama lain hadir untuk saling melengkapi.

"Keragaman budaya lokal adalah kekuatan dari Jawa Barat. Dengan mengakomodir tiga budaya di tiga wilayah. Yakni Sunda Priangan, Cirebonan dan Betawi," tuturnya.

Ia menjelaskan, filosofi "Masagi" yaitu bagaimana berproses menjadi manusia dengan memiliki pribadi yang kokoh, ajeg atau seimbang dalam berpikir, merasa dan bertindak.

"Jabar Masagi menjadikan budaya lokal yang beragam adalah pondasi yang harus diletakan di awal, karena menyangkut identitas dan warisan sejarah yang melekat pada kearifan lokal di masing-masing wilayah," katanya.

Baca juga: Mendikbud dukung pendidikan karakter sesuai daerahnya masing-masing
Baca juga: Kemdikbud gencarkan penguatan pendidikan karakter

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018