Semarang (ANTARA News) - Abu dari prosesi kremasi novelis NH Dini di Krematorium Yayasan Sosial Gotong Royong Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu, masih menunggu anak keduanya Pierre Louis Padang Coffin.
"Adik saya tidak bisa mendapat penerbangan yang tepat sehingga tidak bisa bersama kami saat ini," kata anak pertama NH Dini, Marie Claire Lintang di Semarang, Rabu.
Kremasi jenazah sastrawan bernama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin tersebut selain dihadiri Lintang juga dihadiri sejumlah kerabat dan sahabat.
Menurut Lintang, adiknya tidak bisa hadir langsung dalam proses kremasi karena harus menempuh perjalanan jauh dari Prancis.
Karena itu abu kremasi ibunya, menurut dia, untuk sementara disimpan di krematorium sambil menunggu keputusan yang akan dibicarakan dengan adiknya.
Mewakili adiknya, Lintang menyampaikan terima kasih atas berbagai dukungan yang diberikan hingga prosesi kremasi berjalan lancar.
Lintang sempat menceritakan pertemuan terakhirnya dengan almarhumah, beberapa waktu lalu.
Ia mengaku sempat menghabiskan beberapa waktu bersama almarhumah untuk berlibur.
Ia juga mengaku tidak mendapat firasat aneh atas kepergian almarhumah.
N.H. Dini tutup usia setelah mobil yang ditumpanginya terlibat kecelakaan di Jalan Tol Dalam Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/12).
Kasat Lantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi mengatakan kecelakaan nahas tersebut terjadi di KM 10 Jalan Tol Dalam Kota Semarang.
Taksi bernomor polisi H 1362 GG yang ditumpangi korban tertimpa beban yang diangkut truk pengangkut bawang putih di depannya.
Baca juga: Para pelayat berikan penghormatan terakhir untuk NH Dini
Baca juga: Jenazah NH Dini akan dikremasi di Ambarawa
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018