Hal itu diungkapkan HNW saat berkunjung ke Majelis Negara Oman (MNA) di Muskat, Oman pada 2-4 Desember 2018 yang diterima Antara Jakarta pada Rabu (05/12).
Kedatangan HNW, bersama delegasi MPR lain, Abdul Fikri Faqih dari fraksi PKS, Muhammad Syafruddin dari fraksi PAN serta Duta Besar Indonesia Mustafa Taufik Abdul Lathif, disambut dan diterima oleh ketua MNA, Yahya bin Mahfudz Al Mundziri.
Lebih lanjut Hidayat mengatakan bahwa jarak yang jauh antara Indonesia dan Oman tidak menjadi penghalang bagi kedua negara untuk menjalin persahabatan dan kerja sama.
Produk-produk yang ditawarkan itu sudah dipasarkan dan digunakan oleh negara lain seperti Filipina serta Thailand. Melalui sektor inilah yang diharapkan untuk perlu ditingkatkan kerja samanya.
"Kesultanan Oman dapat melihat produk dari Indonesia. Bila cocok bisa dibeli," ujar pria asal Klaten, Jawa Tengah itu.
Dalam kunjungan itu, HNW juga mengambarkan berbagai perkembangan yang ada di Indonesia kepada Yahya. Indonesia, selaku bagian dari organisasi internasional, selalu berperan aktif dalam menciptakan perdamian dan ketertiban dunia.
"Indonesia memberi solusi kemanusiaan dan kemerdekaan bagi masalah Rohingya dan Palestina."
"Untuk menyelesaikan masalah yang ada, kami berkoordinasi dengan parlemen internasional termasuk Parlemen Oman," ungkap Wakil Ketua Badan Wakaf Pondo Modern Gontor itu.
Menerima kunjungan dari rombongan HNW, Yahya mengungkapkan kebahagiaannya dan mengatakan bahwa kesultanan Oman di bawah pemerintahan Sultan Qobus bin Said Al Muadzhdzham, terus mempererat kerja sama antara Indonesia-Oman.
"Saya sepakat dengan Indonesia bahwa Indonesia-Oman harus berperan penting untuk membangun keamanan dan perdamaian dunia," tuturnya.
HNW juga tidak lupa melakukan kunjungan ke Kementerian Luar Negeri Oman, di kementerian itu ia disambut oleh Deputi Menteri Luar Negeri Oman Bidang Diplomasi, Muhammad bin Awad Al Hasan.
Kepada Hasan, HNW menekankan perlunya meningkatkan kerja sama kedua negara untuk kepentingan bersama. Ia juga menyempatkan untuk bersilaturahmi dengan Ulama Oman, Syaikh Kahlan bin Nabhan Al Kharushiy dan menyampaikan kabar tentang dinamika keummatan di Indonesia.
HNW menyampaikan bahwa Indonesia membuka kerja sama pendidikan dan menyediakan beasiswa bagi negara lain dengan berbagai seminar, muktamar, studi banding, pertukaran pelajar dan beasiswa yang memberikan manfaat, kebaikan dan kepentingan bersama.
Jalinan kedua negara sudah dimulai sejak jaman dahulu ketika para saudagar dari Kesultanan Oman berlayar ke nusantara untuk berdagang. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, kedatangan mereka ke nusantara juga untuk menyebarkan dan mensyiarkan Islam. Jalinan yang sudah terbangun sejak dulu itulah yang membuat hubungan Indonesia-Oman tetap baik.(KR-HSI).
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018