Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (ADB) mengumumkan ekonomi Asia bakal tumbuh sekitar 8,3 persen pada 2007, didorong oleh cepatnya pertumbuhan ekonomi di China dan India, demikian dikutip dari situs resmi ADB, Senin. Dalam laporan proyeksi pertumbuhan Asia (ADO) 2007, ADB mencatat India dan China yang merupakan 55,3 persen dari total PDB Asia, telah berhasil mencatat rekor tertinggi pertumbuhan pada semester I 2007 selama 13 tahun (China) dan rekor tertinggi dalam 18 tahun pada tahun anggaran 2006 (India). "Daya tahan ekonomi Asia terhadap kejutan eksternal semakin solid dan bisa mengantisipasi perlambatan di AS. Prospek pertumbuhan di kawasan itu akan bergantung pada bagaimana negara-negara di sana menghadapi tantangan internal," kata Ifzal Ali, ekonom utama ADB. Laporan itu menyebutkan basis pertumbuhan di Asia lebih tersebar pada kawasan seperti Asia Selatan dan Asia Tengah yang terus mencatat pertumbuhan tinggi, serta ekonomi lain, seperti Indonesia dan Filipina yang mencatat percepatan pertumbuhan. Meski demikian, laporan tersebut juga memperingatkan bahwa proyeksi ekonomi 2008 masih samar karena ketidakpastian di pasar keuangan global dan kekhawatiran situasi ekonomi AS. Update ADO yang dikeluarkan pada pertengahan tahun itu memperkirakan pertumbuhan di Asia dan Pasifik mencapai 8,3 persen pada 2007, lebih tinggi dari estimasi awal 7,6 persen. Sedangkan pada 2008, angka 8,2 persen bakal bisa dicapai jika ekonomi global tetap stabil. Menurut ADO, Asia bakal terkena pengaruh dari perlambatan ekonomi AS, namun dampaknya masih kecil dan sementara. Selain itu, masih ada masalah flu burung, geopolitis dan resiko keamanan di beberapa wilayah di kawasan, serta ketidakpastian politik di beberapa negara sebagai faktor penghambat pertumbuhan. Asia Timur diperkirakan tumbuh 8,9 persen pada 2007. China diperkirakan tumbuh 11,2 persen tahun ini, sedangkan ekspor dan investasi yang kuat serta melambungnya konsumsi bakal mendorong pertumbuhan menjadi 10,8 persen pada 2008. Asia Selatan akan tumbuh 8,1 persen pada 2007. Tingkat pertumbuhan potensial di Bangladesh, India dan Pakistan akan semakin stabil. India bakal tumbuh 8,5 persen pada 2007 dan 2008. Asia Tenggara secara keseluruhan diperkirakan tumbuh 6,1 persen pada 2007. Dinamisme sektor swasta akan membantu Vietnam tumbuh 8,3 persen dan Filipina 6,6 persen pada 2007. Pertumbuhan di Indonesia bakal mencapai 6,0 persen pada 2007 dan Thailand mencapai 4 persen akibat ketidakpastian politik. Asia Tengah bakal tumbuh 11,1 persen pada 2007, akibat kenaikan harga minyak dan ekspor mineral. Sementara pertumbuhan di kawasan Pasifik diperkirakan hanya 3,5 persen, dari prediksi awal 4,5 persen karena pertumbuhan ekonomi di Timor-Leste tidak sekuat yang diperkirakan. (*)
Copyright © ANTARA 2007