Jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Papua, termasuk pemda kabupaten dan kota di Papua dan masyarakat Papua agar bersatu membangun Papua, serta menolak segala bentuk propaganda kelompok bersenjata yang mengganggu pembangunan Papua."Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah daerah di Papua untuk bersatu melawan segala bentuk propaganda yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pascaserangan di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua.
"Jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Papua, termasuk Pemda Kabupaten dan Kota di Papua dan masyarakat Papua agar bersatu membangun Papua, serta menolak segala bentuk propaganda kelompok bersenjata yang mengganggu pembangunan Papua," kata Mendagri Tjahjo Kumolo di Jakarta, Rabu.
Mendagri juga mengutuk keras aksi penembakan terhadap puluhan warga sipil yang sedang bekerja membangun infrastruktur di Papua. Pembangunan infrastruktur di kawasan timur Indonesia itu terus berjalan, meskipun ada aksi teror mengganggu, kata Tjahjo.
"Terhadap aksi yang tidak manusiawi ini, tidak bisa dibiarkan, harus ditindak dengan tegas tanpa kompromi," tegas Mendagri.
Sebelumnya diberitakan KKB menyerang dan membunuh para pekerja PT Istaka Karya di Distrik Yall, Kabupaten Nduga. Sebanyak 24 pekerja dilaporkan meninggal dunia dan tiga lainnya dirawat di RSUD Wamena akibat terkena luka tembak.
Kabidhumas Polda Papua Kombes Pol A.M. Kamal menginformasikan bahwa 31 orang telah meninggal dunia dan satu orang hilang diduga karena dibunuh oleh KKB di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Polisi menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama dan delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD; tujuh dari delapan orang tersebut dijemput dan dibunuh sementara satu orang belum ditemukan.
Kombes Kamal menambahkan bahwa para korban adalah pekerja proyek Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak. Aksi pembunuhan terhadap para korban terjadi pada Minggu (2/12).
Peristiwa pembunuhan itu baru diketahui ketika kendaraan yang membawa para pekerja ke lokasi proyek tidak kembali sesuai jadwal.
"Dari informasi bahwa satu mobil Strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena," tuturnya.
Atas informasi tersebut tim personel gabungan TNI dan Polri mengecek lokasi proyek dan di tengah perjalanan didapat informasi bahwa jalan menuju lokasi sudah diblokade oleh KKB. Kepolisian terus berupaya untuk segera menangkap pelaku.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018