Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) sesi pagi, Senin, ditutup naik 0,39 persen, terdorong oleh prediksi The Fed akan menurunkan suku bunganya. IHSG sesi pagi ditutup naik 8,669 menjadi 2.234,276, sedangkan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menguat 1,851 atau 0,40 persen ke posisi 467,108. Analisa Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas dalam ulasan pasarnya di Fokus Pagi, Senin, mengatakan kenaikan indeks BEJ karena sentimen positif dari bursa AS. Menurut mereka, bursa Wall Street masih bergerak `mixed` (bervariasi), namun berhasil menguat tipis karena pasar membaca sinyal bahwa `The Fed` kemungkinan akan menurunkan suku bunganya pada rapat Selasa malam besok (18/9). Naiknya Indeks Dow Jones pada Jumat pekan lalu sebesar 17,63 poin menjadi 13.442,51 masih menjadi sentimen positif perdagangan saham BEJ. Kondisi inilah yang memicu 97 saham di BEJ mengalami penguatan, sementara 57 mengalami penurunan, 52 tidak berubah harganya dan 190 efek tidak diperdagangan. Saham dari sektor perbankan, seperti Bank Internasional (BNII), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank BNI (BBNI) yang diikuti oleh Bumi Resources (BUMI) serta Astra Internasional memimpin kenaikan indeks BEJ. Saham BNII menguat Rp5 ke posisi Rp225, BMRI terangkat Rp75 ke harga Rp3.225, BBNI naik Rp40 ke level Rp1.950, BUMI melangkah Rp25 ke Rp3.000 dan ASII naik Rp300 menjadi Rp18.300. Volume perdagangan mencapai 2,391 miliar saham dengan nilai Rp984,310 miliar. Posisi investor asing `net buy` (beli netto) mencapai Rp70,234 miliar. (*)
Copyright © ANTARA 2007