Bangkok (ANTARA News)- PM Thailand Surayud Chulanont, Senin, berjanji akan memberikan bantuan penuh kepada para korban pesawat yang jatuh di Pulau Phuket akhir pekan lalu yang menewaskan paling tidak 90 orang, banyak di antara mereka warga asing.
Pemerintah dan badan-badan pemerintah akan memberikan bantuan penuh kepada para korban dan keluarga mereka," kata Surayud yang mengunjungi para keluarga korban di Bandara Don Muang, Bangkok.
PM itu membatalkan rencana terbang ke Phuket, 640km selatan Bangkok, karena bandara pulau itu tetap tutup, Senin.
Para penyelidik kecelakaan itu sudah menemukan dua kotak hitam pencatat penerbangan di pesawat maskapai penerbangan One-Two-Go yang mengalami kecelakaan setelah mendarat Minggu petang dalam badai hujan.
Deputi gubernur Phuket, Worraphot Ratsrima, mengatakan kotak hitam itu akan dikirim ke AS untuk dianalisa, dengan hasil-hasil diperkirakan akan bisa diketahui dalam tujuh hari.
Pesawat One-Two-Go bernomor penerbangan 0G-269 tergelincir di landas pacu Bandara Phuket pukul 15:40 waktu setempat Minggu dalam hujan deras dan menghantam pohon dan sebuah tanggul, dan kemudian terbelah dua serta terbakar.
Pesawat MD-82 buatan McDonell Douglas berumur 12 tahun itu berawak lima orang dengan dua pilot dan membawa 123 penumpang, sekitar 80 orang adalah warga asing.
Paling tidak 90 orang tewas dalam kecelakaan itu, 40 orang selamat, kata pusat urusan darurat di Phuket, sebagaimana dilaporkan DPA.
Kendatipun satu daftar nama para penumpang diperoleh Senin, kebangsaan mereka masih tidak jelas, tapi rumah sakit-rumah sakit Phuket melaporkan bahwa warga Thailand, Inggris, Jerman, Irlandia, Prancis, Iran, Australia, Swedia dan Belanda termasuk di antara mereka yang cedera.
Para pejabat lokal mengemukakan kepada kami bahwa ada empat warga Jerman di antara mereka yang cedera," kata seorang jurubicara Kedubes Jerman di Bangkok.
Kedua pilot tewas dalam kecelakaan itu begitu juga sebagian besar penumpang yang duduk di bagian depan dan belakang pesawat itu, kata deputi menteri transpor Thailand, Sansern Wong Chaum.
Mereka yang selamat menyatakan pesawat itu turun dengan cepat sekali.
Ini adalah kecelakaan besar pertama bagi perusahaan penerbangan One-Two-Go yang dioperasikan Orient Thai Airlines, sebuah perusahaan swasta Thailand.
Pemimpin eksekutif Orient Thai Airlines, Udom Tantiprasogchai, berjanji akan memberikan uang duka kepada para korban tewas dan yang cedera.
Phuket dilanda bencana tsunami 26 Desember 2004 yang menewaskan 5.400 orang di enam provinsi Thailand di Laut Andaman.
One-Two-Go adalah salah satu dari sejumlah perusahaan penerbangan yang dikelola swasta yang melayani rute-rute domestik di Thailand. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007