Jakarta (ANTARA News) - Gubernur BI Burhanuddin Abdullah mengatakan ada ruang untuk menurunkan suku bunga acuan BI, BI rate, apabila Federal Reserve AS (The Fed) menurunkan suku bunganya (Fed Fund rate), dengan tetap memperhatikan kondisi di dalam negeri. "Makanya kalau (The Fed) itu besok turun 25 atau 50 basis poin, pasti kita merasa punya ruang. Tapi kita lihat bagimana di dalam negeri," kata Gubernur BI setelah memberikan pemaparan dalam rangka tes kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Dewan Gubernur di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin. Selain itu, jelasnya, BI juga akan memperhatikan situasi keuangan internasional dalam memutuskan suku bunga patokan tersebut. Saat ini, BI rate, yang menjadi patokan bagi Sertifikat BI, berada pada level 8,25 persen, sedangkan "Fed Fund Rate" 5,25 persen. Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed untuk menentukan kebijakan atas suku bunga dan proyeksi ekonomi AS ke depan dijadwalkan berlangsung pada 18 September 2007. Beberapa analis memperkirakan bank sentral AS, The Fed, akan menurunkan suku bunga mereka pada pertemuan FOMC September mendatang sebagai bagian dari kebijakan moneter untuk mendukung penyelesaian krisis "subprime mortgage" di AS. Penurunan suku bunga The Fed diharapkan akan memicu penurunan suku bunga pinjaman yang telah tinggi. Sebelumnya, untuk mengurangi dampak krisis kredit perumahan itu, Bank sentral AS telah menurunkan suku bunga pinjaman bagi perbankan umum (discounts rate) dari 5,25 persen menjadi 4,75 persen untuk menambah likuiditas di perbankan. (*)
Copyright © ANTARA 2007