"Saya sengaja mengajak anak-anak ke luar sekolah, agar mereka mengenal infrastruktur yang ada di sekelilingnya," kata calon legislatif DPRD Jawa Timur dari Partai Golkar daerah pemilihan Malang Raya, Ruchita Permatasari.
Menurut dia, banyak cara untuk mengasah daya ingat anak agar bisa meningkatkan kemampuannya di dalam dunia pendidikan. Bukan hanya kegiatan formal di ruang kelas, namun perlu proses pendidikan anak ke luar kelas seperti yang dilakukan saat ini.
Pengusaha muda yang juga sosialita ini mengatakan, anak-anak itu anak didiknya yang disekolahkan di yayasan pendidikan miliknya.
Sepanjang perjalanannya di dalam kereta, anak didiknya ini sering bertanya terhadap tempat dan benda-benda yang belum dikenali. Ekspresi anak-anak itu bermacam-macam, ada yang menanyakan sebutan pengemudi kereta. Akhirnya anak-anak berkenalan dengan kondektur saat menarik tiket.
"Bahkan tadi sempat bilang ini Royal Plaza, saya pernah ke sini sama ibuku. Lalu ada yang teriak ini daerah dekat rumahku. Ternyata daya ingat anak-anak sangat kuat, padahal sambil keretanya jalan," kata Permatasari.
Selain mengenalkan sarana-prasarana, lanjut dia, proses pendidikan di luar ruangan ini juga bisa mendidik para siswa untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Saat di stasiun kereta, para siswa saling mengingat untuk cepat waktu agar tidak ketinggalan kereta. Bahkan saat melihat petugas keamanan, para anak-anak ini langsung berinteraksi dengan lingkungan itu.
"Katanya: Hei jangan gitu nanti dimarahi satpam lho. Inilah bentuk-bentuk pendidikan yang ditanamkan sejak dini pada anak, agar mereka mengenal bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018