Singapura (ANTARA News) - Satu dari enam orang Singapura, yang mengalami stres-berat, menderita suatu bentuk penyakit mental dan angka tersebut diperkirakan akan meningkat, kata media setempat, Senin. Problem mulai dari kegelisahaan dan depresi sampai kepada perwujudan parah seperti psikosis dan kegilaan membuat komite tingkat tinggi yang dipimpin oleh Kementerian Kesehatan merancang cetakbiru lima tahun untuk mengekang kecenderungan memburuknya kesehatan mental di negara kota itu. "Kami ingin mengukur potensi masalah dan bersiap untuk membangun kemampuan tenaga-kerja dan pendidikan, kata surat kabar Srait Times, yang mengutip Menkes Singapura Khaw Boon Wan, seperti dilansir DPA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasi penyakit mental sebagai masalah kesehatan utama yang mungkin menguras simpanan banyak negara, kata laporan itu. Di AS, 26 persen penduduknya menderita suatu jenis penyakit mental. Berdasarkan kecenderungan global, Khaw mengatakan ia memperkirakan problem itu akan meningkat di Singapura. "Kami kekurangan beberapa bentuk pekerja kesehatan pendukung, seperti para psikolog, petugas penyuluhan dan pekerja sosial medis untuk membantu psikiatris menangani seluruh kondisi mental," katanya. Khaw menjelaskan stigma tersebut masih berhubungan dengan penyakit mental. "Masyarakat Asia cenderung untuk menyembunyikan masalah itu dan menganggapnya seolah-olah tidak ada," kata surat kabar tersebut. "Namun, semua itu tidak akan hilang begitu saja."(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007