Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Ahad, mengatakan Barat tak memiliki pembenaran untuk menjatuhkan sanksi atas Iran sehubungan dengan program nuklirnya. "Barat tak dapat menjatuhkan sanksi atas Iran. Tak ada pembenaran untuk itu, karena kami tak melakukan kesalahan apa pun," kata Ahmadinejad dalam suatu wawancara dengan jaringan satelit Iran, Jame Jam. "Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah mengkonfirmasi bahwa kesalahan tak ditemukan dalam program nuklir Iran, dan sebagai imbalannya kami bersedia melanjutkan kerjasama kami (dengan Badan Tenaga Atom Internasional)," katanya, seperti dikutip DPA. Ahmadinejad mengatakan negara Barat tak dapat mendirikan badan internasional dan menetapkan peraturan yang berkaitan dan kemudian meremehkan badan yang sama serta melanggar peraturan yang sama. Ia merujuk kepada Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), yang berpusat di Wina, Austria, dan Kesepakatan Anti-Penyebaran Nuklir (NPT). Iran adalah salah satu anggota dan penandatangan NPT. "Kami telah memperoleh pengetahuan nuklir, mencapai pengayaan dalam skala industri, dan seluruh dunia sudah mengakui prestasi kami dalam bidang teknologi nuklir damai, kecuali segelintir negara yang masih ingin memamerkan sentuhan adidaya mereka," kata Ahmadinejad --yang merujuk kepada Amerika Serikat serta Perancis. Presiden Iran tersebut menyatakan kembali bahwa bangsa Iran takkan pernah menyerah pada tekanan Barat untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya. Ahmadinejad awal pekan lalu telah menyeru Barat agar "berhenti main-main" dan mengakui hak Iran untuk melanjutkan teknologi nuklir serta sebagai imbalannya menjanjikan kesediaan Iran untuk menanggapi keprihatinan internasional. Sengketa nuklir tersebut mesti diselesaikan di dalam IAEA "karena saluran lain hanya akan menambah rumit masalah", kata Ahmadinejad. Iran dan IAEA bulan lalu menyepakati satu rencana aksi yang dimaksudkan untuk menghilangkan semua keraguan teknis seputar proyek nuklir Iran dan menjadi dasar bagi penyelesaian politik antara pemimpin perunding nuklir Iran, Ali Larijani dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana. (*)
Copyright © ANTARA 2007