Walaupun itu positif, namun pasar masih harus berhati-hati, mengingat hal itu hanya sebagai gencatan senjata...

Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka melanjutkan penguatan seiring meredanya ketegangan perang dagang antara AS dan China, namun tetap harus hati-hati karena pembicaraan kedua negara diperkirakan masih alot.

IHSG BEI dibuka menguat 6,47 poin atau 0,12 persen menjadi 6.124,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,30 poin atau 0,03 persen menjadi 979,09.

"IHSG melanjutkan tren positif pada perdagangan hari ini seiring dengan meredanya tekanan pasar setelah AS dan China sepakat mencegah eskalasi perang tarif," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah, di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan AS-China sepakat mencegah eskalasi perang tarif dengan tidak mengenakan tarif baru antara dua belah pihak selama 90 hari.

Dalam kurun waktu itu AS-China juga akan mencari solusi perdagangan dan beberapa isu seperti transfer teknologi, reformasi struktural, dan proteksi properti intelektual.

"Walaupun itu positif, namun pasar masih harus berhati-hati, mengingat hal itu hanya sebagai gencatan senjata. Pembicaraan ke depan, juga sekiranya akan alot mengingat banyaknya isu yang dibicarakan," katanya.

Ia menambahkan, data inflasi November sebesar 0,27 persen juga masih menjadi katalis positif dari dalam negeri, sementara inflasi tahun ke tahun (yoy) mencapai 3,23 persen.

"Tingkat inflasi itu menunjukan daya beli masyarakat Indonesia masih cukup kuat dan dorongan untuk mengkonsumsi masih tergolong tinggi," katanya.

Bursa regional, di antaranya Indeks Nikkei melemah 129,51 poin (0,57 persen) ke 22.445,24, Indeks Hang Seng melemah 55,72 poin (0,20 persen) ke 27.126,31, dan Indeks Strait Times melemah 16,12 poin (0,51 persen) ke posisi 3.174,50.

Baca juga: Wall Street ditutup menguat, setelah ketegangan perdagangan AS-China reda

Baca juga: Kurs dolar AS jatuh, picu keuntungan besar pasar saham dan energi

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018