Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia belum memanfaatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun yang berasal dari APBN menyusul kinerja keuangan yang membaik BUMN penerbangan itu. "PMN yang Rp1 triliun sudah (kita terima) tetapi kita masukkan 'escrow account', kita belum memakai," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, akhir pekan lalu di Jakarta. Menurut Emirsyah, pihaknya belum menggunakan dana PMN dari APBN 2006 dan APBN 2007 itu antara lain karena kinerja Garuda yang membaik. Pemerintah menyuntikkan dana sebesar Rp1 triliun dalam rangka mendukung program restrukturisasi utang dan modal BUMN itu. Utang Garuda antara lain kepada kreditor European Credit Agency (ECA) yang saat ini masih sekitar 675 juta dolar AS, terutama utang untuk pembelian enam dari sembilan pesawat Airbus A330. Emirsyah mengharapkan proses restrukturisasi dapat diselesaikan pada akhir tahun 2007 ini sehingga dana PMN Rp1 triliun dapat mulai dipakai untuk keperluan restrukturisasi utang dan modal. "Kita harapkan semua proses restrukturisasi selesai/tuntas pada akhir tahun ini," tegasnya. Ia tidak bersedia menjelaskan bagaimana proses pembicaraan dengan pihak kreditur berlangsung dalam rangka restrukturisasi utang karena dinilai tidak etis mengungkapkan sesuatu yang belum final. "Bagaimana saya mau menjelaskan negosiasi kalau kita masih dalam tahap itu (perundingan, red) ), nggak etis dong. Tapi sesuai arahan Pak Menteri, target kita akhir tahun ini harus selesai dengan semua kreditur," jelasnya. Mengenai rencana penawaran saham kepada publik (IPO) anak perusahaan Garuda Maintenance Facility (GMF), Emirsyah mengatakan rencana itu merupakan bagian dari program restrukturisasi secara menyeluruh Garuda Indonesia. "Divestasi merupakan bagian dari program restrukturisasi kita, tapi untuk IPO tidak dalam waktu segera," jelasnya. Mengenai peran Airbus dalam pembicaraan dengan kreditur, Emirsyah Satar menjelaksn, pihak Airbus hanya sebatas menawarkan pesawat kepada pihak Garuda. "Mereka menawarkan 20 pesawat Airbus A-230. Kita lihat kalau memang menguntungkan Garuda, ya kita ambil. Kalau nggak, ya nggak," katanya. Maskapai penerbangan nasional Garuda dan Merpati merupakan BUMN yang mendapatkan suntikan dana dari pemerintah melalui PMN. Garuda mendapatkan suntikan dana sebesar Rp500 miliar melalui APBN 2006 dan Rp500 miliar melalui APBN 2007. Sedangkan Merpati mendapatkan PMN sebesar Rp450 miliar. Selain kedua BUMN ini , terdapat 12 BUMN lain yang mendapatkan PMN, yakni PT Kereta Api, PT Sang Hyang Seri, PT Kertas Kraft Aceh, PT Kertas Leces, PT Kliring Berjangka Indonesia, dan PT Perikanan Nusantara. Kemudian, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Dirgantara Indonesia, Perum PPD, PT Pertani, PT Industri Kereta Api (Inka) serta PT Semen Kupang.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007