New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS memperpanjang kerugian yang luas terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China mereda, sebuah sinyal dukungan bagi investor mata uang berisiko.

Laporan Xinhua menyebutkan keuntungan luas melanda pasar saham global, pasar energi, dan pasar aset-aset berisiko.

Analis mengatakan investor telah didorong oleh ledakan optimisme, karena AS dan China setuju untuk menginstruksikan tim ekonomi kedua belah pihak meningkatkan negosiasi, yang melemahkan permintaan terhadap mata uang safe haven dolar AS sebagai mata uang paling likuid di dunia.

Di tempat lain di Eropa, sterling terus jatuh pada Senin (3/12) karena harapan persetujuan parlemen Inggris untuk kesepakatan Brexit yang diusulkan May semakin lebih tipis.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1342 dolar AS dari 1,1308 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2726 dolar AS dari 1,2742 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7348 dolar AS dari 0,7302 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,68 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,60 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9988 franc Swiss dari 0,9996 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3210 dolar Kanada dari 1,3288 dolar Kanada.

Baca juga: Wall Street ditutup menguat, setelah ketegangan perdagangan AS-China reda

Baca juga: Harga minyak melonjak hampir empat persen

Baca juga: Harga emas naik lebih dari satu persen

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018