Dolar AS baru-baru ini bertindak sebagai aset safe haven de facto di tengah sengketa perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia

Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) didorong oleh dolar AS yang lebih lemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari 2019 naik 13,6 dolar AS atau 1,11 persen, menjadi menetap di 1.239,60 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, turun 0,14 persen menjadi 96,95 pada pukul 18.12 GMT.

Dolar AS baru-baru ini bertindak sebagai aset safe haven de facto di tengah sengketa perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia, kata analis seperti dikutip Xinhua.

Setelah para pemimpin Amerika Serikat dan China sepakat akhir pekan lalu di Argentina untuk mengambil langkah-langkah guna mengurangi ketegangan perdagangan bilateral, dolar AS melemah.

Dolar AS juga kehilangan momentum kenaikannya karena tanggapan terhadap sinyal-sinyal yang relatif dovish dari Federal Reserve, mengenai kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS jatuh, maka emas berjangka biasanya akan naik, karena emas yang diukur dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret 2019 naik 28,2 sen atau 1,98 persen, menjadi ditutup pada 14,499 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 naik 10,9 dolar AS atau 1,36 persen, menjadi menetap di 810,70 dolar AS per ounce.

Baca juga: Daya tarik emas rusak, akibat penguatan dolar

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018