"Kami sudah melakukan survei, dan hasilnya hanya 40 persen guru non TIK (yang tidak mengajar TIK), yang siap dengan teknologi. Data yang kita punya itu berdasarkan nama dan alamatnya," kata Kapustekkom Kemendikbud, Gogot Suharwoto, di Badung, Bali, Senin.
Hal itu pula yang menjadi kendala dalam mencapai pendidikan yang sesuai dengan revolusi 4.0. Kendala lainnya, adalah ketersediaan jaringan internet, terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Untuk mengatasi kendala itu, maka Kemendikbud melatih sebanyak 10.000 guru setiap tahunnya agar terbiasa dengan teknologi.
Sedangkan untuk kendala jaringan internet, Kemendikbud dan Kominfo berupaya menyediakan layanan internet di sekolah.
"Ada sekitar 1.420 sekolah di daerah yang sudah kita sediakan layanan internetnya,"ujar Gogot.
Kendala selanjutnya adalah kesenjangan generasi antara guru dengan siswa. Untuk itu, lanjut dia, perlu adanya satu kerangka atau platform yang sama yang menjembatani kesenjangan generasi tersebut.
"Kita menyiapkan platform yang sama, namanya Rumah Belajar. Melalui platform itu, guru dan murid masuk ke situs itu dan proses pembelajaran terjadi," tandas Gogot.
Baca juga: Daerah agar dorong guru untuk melek teknologi
Baca juga: Wapres harap guru Indonesia "melek" teknologi
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018