Di tengah gejolak dan tekanan ekonomi dunia di tahun 2018, bisa ditandai dengan jelas bahwa ekonomi kita mampu bertahan dengan baik

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan kondisi perekonomian Indonesia mampu bertahan meski terdapat gejolak eksternal yang berpotensi menganggu proyeksi.

"Di tengah gejolak dan tekanan ekonomi dunia di tahun 2018, bisa ditandai dengan jelas bahwa ekonomi kita mampu bertahan dengan baik," kata Darmin dalam acara CEO Networking 2018 yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin.

Darmin menjelaskan hal tersebut terlihat dari kondisi makroekonomi Indonesia yang berada dalam level yang aman yaitu pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III-2018 tercatat 5,17 persen dan inflasi hingga November sebesar 3,23 persen.

Selain itu, sejumlah indikator sosial juga menunjukkan adanya perbaikan antara lain tingkat kemiskinan tercatat 9,82 persen, tingkat pengangguran 5,34 persen, indeks ketimpangan 0,389 dan Indeks Pembangunan Manusia sebesar 70,81.

"Angka ini menunjukkan bahwa pemerintah berhasil menempatkan Indonesia dengan status pembangunan manusia 'tinggi'," kata Darmin.

Darmin juga menjelaskan selama empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo tercipta kebijakan yang mengacu kepada perbaikan supply-side yaitu perbaikan kualitas infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan redistribusi pertanahan.

Melalui pembangunan infrastruktur, pemerintah mengharapkan terjadi perbaikan kualitas sistem logistik yang bermuara pada pelaksanaan transformasi ekonomi.

Pendekatan perbaikan supply-side ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk melakukan pembenahan kualitas SDM secara berkala agar tercipta agen pertumbuhan hingga wilayah terkecil.

"Kami menggerakkan program vokasi besar-besaran untuk memperbaiki kualitas SDM, yang apabila dijalankan maka perbaikan 'supply-side' akan menjadi basis untuk keluar dari jeratan tekanan eksternal," kata Darmin.

Meski fokus menggenjot supply-side, pemerintah juga mendorong "demand-side" dengan menjaga tingkat konsumsi, Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB), dan tingkat ekspor.
"Pemerintah senantiasa menjaga keseimbangan kedua sisi agar transformasi ekonomi dapat benar-benar terealisasi," kata Darmin.

Hadir dalam kesempatan ini antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djayadi dan para stakeholder terkait.

Baca juga: Presiden Jokowi katakan komunikasi pelaku ekonomi makin baik
Baca juga: Presiden ingatkan hilirisasi dan industrialisasi

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018