Penumpang KRL saat aksi 212 melonjak 500 persen

Kami membantu memperlancar pergerakan penumpang 212 di Stasiun Gondangdia itu tadinya sehari hanya sekitar 20.409 penumpang, tapi kemarin sampai 109.000 penumpang naik 500 persen

Jakarta (ANTARA News) - Penumpang kereta rel listrik (KRL) saat aksi 212 melonjak 500 persen terlihat dengan jumlah pengguna di sejumlah stasiun alami peningkatan signifikan, kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro.

"Kami membantu memperlancar pergerakan penumpang saat 212 di Stasiun Gondangdia itu tadinya sehari hanya sekitar 20.409 penumpang, tapi kemarin sampai 109.000 penumpang naik 500 persen," kata Edi usai konferensi pers Natal dan Tahun Baru 2019 di Jakarta, Senin.

Sementara, dia menyebutkan di Stasiun Juanda pun terjadi kenaikan jumlah penumpang yang signifikan, dari 36.975 penumpang di hari biasa menjadi 69.426 saat aksi 212.

"Rupanya masyarakat lebih memilih moda kereta api karena tidak macet, ini kami juga harus atur arusnya agar tidak menumpuk," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia (KCI), jumlah pengguna yang naik turun di Stasiun Juanda sampai dengan pukul 10.00 WIB pada Minggu (2/12) tercatat 40.170 penumpang atau meningkat sekitar sembilan kali lipat dari jumlah biasanya yaitu 4.718 penumpang, sedangkan untuk stasiun Gondangdia tercatat 47.559 penumpang atau meningkat 15 kali lipat dari jumlah biasanya yaitu 3.229 penumpang.

"PT KCI juga menyiapkan rangkaian tambahan yang dapat dioperasikan sewaktu waktu sebagai rangkaian KRL tambahan," kata VP Komunikasi Perusahaan KCI Eva Chairunisa.

Demi kemudahan dan kenyamanan bersama, PT KCI juga mengajak para pengguna jasa untuk menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) dan Tiket Harian Berjaminan Pergi Pulang (THB PP). Dengan menggunakan THB PP, pengguna tidak perlu lagi mengantri untuk isi ulang relasi ketika akan kembali menggunakan KRL untuk perjalanan pulang.

Ia juva menyiapkan stasiun alternatif yang letaknya berdekatan, antara lain Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Cikini.