Kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana Inge Hutagalung dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin, menyebutkan sosialisasi hidroponik untuk menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya menjaga ekosistem lingkungan.
Universitas Mercu Buana, selaku Koordinator Sektor 18 Program Citarum Harum bersama 8 Perguruan Tinggi lain (UHAMKA, UMJ, UKI, UNKRIS, LSPR, Univ. MH Thamrin, STIAMI, Universitas Mpu Tantular) telah melakukan pelbagai kegiatan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat di lingkungan Sektor 18 dalam menjaga ekosistem dan kebersihan lingkungan Sungai Citarum.
Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi budi daya tanaman hidroponik, bahwa budi daya tanaman itu merupakan salah satu solusi terkait penghijauan sebagai upaya pelestarian lingkungan.
Pelestarian yang dilakukan dengan penghijauan akan membuat lingkungan memiliki fungsi sebagai pengatur dan pelindung lingkungan.
Sementara itu, pengertian hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah ataupun membutuhkan lahan. Budi daya tanaman ini lebih mengutamakan media air yang telah di campur dengan nutrisi.
Penanaman secara hidroponik selain untuk membantu pelestarian lingkungan, juga dapat bermanfaat untuk memenuhi konsumsi pangan keluarga.
Budi daya tanaman hidroponik dilakukan di Dusun Sukamulya RT 21 dan RT 22. Dusun Sukamulya, yang terletak di wilayah Desa Anggadita, Karawang Timur memiliki ragam persoalan dan permasalahan terkait dengan pelestarian lingkungan.
Baca juga: Komnas Kajiskan: keramba jaring apung bukan sumber pencemaran Sungai Citarum
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018